Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kebajikan Selalu Kekal terhadap Perubahan, Datangkan Kebahagiaan

22 Agustus 2022   04:57 Diperbarui: 22 Agustus 2022   06:22 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebajikan Selalu Kekal Terhadap Perubahan, Datangkan Kebahagiaan (gambar: unitedconcordia.com, diolah pribadi)

Para pesaing telah menjalankan taktik yang salah, yaitu pada saat perekonomian sedang lesu maka mereka tidak melakukan pemasaran dan promosi dengan gencar, hal inilah yang membuat pesaing kalah.

Seiring dengan jalannya waktu, pemilik perusahaan menjalani masa pensiun dan diganti oleh anaknya, katakan, Hendra. Hendra yang masuk ke dalam perusahaan merasa iri terhadap James dengan gaji yang sangat tinggi, fasilitas yang mewah, dan disegani oleh bawahannya.

Akhirnya, dia memecat James dengan alasan yang kurang dapat dinalar.  Pemecatan James dibela oleh bawahannya dengan menulis pembelaan kepada Hendra namun tidak membuahkan hasil. Akhirnya, mereka memiliki kesempatan untuk bertemu dengan ayah Hendra dan menyampaikan kejadian yang terjadi di perusahaan cabang.

Keesokan harinya, matahari yang bersinar dengan langit yang cerah, ayah Hendra langsung berkunjung ke rumah James, meminta dia untuk bekerja kembali, dan bersedia untuk membantunya dalam mengembangkan perusahaannya.

Setelah berdiskusi lama, akhirnya James menyetujui untuk kembali mengabdi ke perusahaan. Ayah Hendra memberikan James suatu surat sakti yang kebal atas gangguan pemecatan atau pemberhentian dari siapapun.

Cerita ini menunjukkan bahwa dengan melakukan kebajikan dapat menghindari bahaya dan dengan berbuat kebajikan dapat mendatangkan kebahagiaan. Kesuksesan dan kebahagian James bersama orang tuanya atas dasar kebajikannya.

Sang Buddha membabarkan Dhammapada syair ke 16, "Dalam kehidupan ini ia berbahagia, dalam kehidupan yang akan datang ia juga akan berbahagia, dalam kedua alam kehidupan si pembuat jasa kebaikan berbahagia."

Dan dalam syair ke 18, "Si pembuat kebajikan berbahagia di kehidupan ini, ia juga berbahagia dalam kehidupan yang akan datang, ia berbahagia di kedua alam kehidupan. Ia sangat berbahagia ketika merenungkan perbuatan bajiknya dan ia akan lebih bahagia lagi setelah terlahir di alam surga."

Kita tidak dapat memungkiri bahwa perubahan selalu terjadi dalam diri kita sendiri setiap saat. Perubahan yang terbesar adalah kemajuan di bidang teknologi khususnya teknologi informasi.

Walaupun demikian, kita tetap harus berbuat kebajikan baik melalui ucapan dan perilaku yang baik. Ucapan dan perilaku yang baik dapat dilakukan melalui berdana dan menjalankan sila.

Selanjutnya, kita harus mengembangkan pikiran yang baik, dengan menghindari keserakahan, menghindari pemikiran untuk mencelakai, dan berpikir sesuai dengan ajaran Dhamma. Seseorang yang telah mengembangkan kebajikan melalui ucapan, perilaku, dan pikiran yang baik, dengan keyakinan dapat hidup bahagia dan damai di kehidupan ini dan di kehidupan berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun