Kiat untuk mengubah gelombang otak menjadi gelombang alfa adalah  dengan membungkam otak kiri. Aktifkan otak kanan. Caranya dengan "Meditasi."
Selain itu saya mendengar rekaman guru besar "Ajahn Chah". Beliau mengatakan bahwa pikiran kita ini ibarat pisau. Pisau ini akan menjadi tumpul bila dipakai buat memotong apa saja.
Dari sini saya menarik kesimpulan, saya perlu memilah-milah objek pikiran, jangan asal memotong. Kalau saya membiarkan pikiran ini berkelana kepada berbagai hal dan perasaan yang tidak berguna, pikiran ini akan menjadi tumpul sebab tidak mempunyai kesempatan buat beristirahat.
Perbedaan yang kurasakan sebelum dan sesudah bermeditasi.
Sebelum ikut bermeditasi
Ketika menghadapi situasi yang tidak saya inginkan, saya akan buru-buru mencari pengalihan ke hal-hal yang menyenangkan saja. Pokoknya saya tidak ingin menderita, saya maunya yang senang-senang saja.
Saya selalu menyangkal akan adanya penderitaan dan ketidakpuasan. Begitu rasa bosan menyerang, saya akan mengalihkan ke hiburan apapun, intinya saya mencari pelarian.
Saat menghadapi stres, saya akan mengalihkan perhatian saya ke pemuasan indra dengan mendengar lagu, menonton drama, berekreasi, hang out dengan teman-teman, bahkan tidak jarang saya mengalihkan ke makanan. Intinya saya selalu mencari sesuatu di luar diri saya.
Saya tidak pernah melihat ke dalam. Saya tidak pernah melihat adanya tubuh di dalam tubuh. Saya terpesona dengan penampilan luar tanpa melihat adanya ketidakkekalan, ketidaksempurnan, dan tiada diri.
Dan saya diajarin satu tips oleh Mama buat menghadapi badai kehidupan. Tips adalah "Kesabaran".
Mama selalu mengingatkan "ren nai cheng gong", jadi intinya kunci buat sukses, anda harus banyak bersabar. Itu harga mati yang harus Anda bayar, tidak bisa ditawar!