Dengan cara tidak sabar, ketika ada yang mencaci maki, menghina, dan melecehkan, kita melakukan respons yang sama dengan orang tersebut, yakni membalas dengan mencaci maki, menghina, dan melecehkan.
Cara yang sabar adalah melakukan kebalikan dengan cara tidak sabar.
Cara menjinakkan ditempuh dengan mendamaikan reaksi. Ketika melihat, mendengar, mencium bau, mencicipi rasa, menyentuh objek, atau memahami objek melalui pikiran, seseorang tidak melekat pada penampilan umum objek tersebut. Dengan demikian ia akan mampu mengendalikan pikirannya.
Cara menenangkan adalah dengan tidak menoleransi pikiran jahat, pikiran buruk, pikiran untuk mencelakai, dan pikiran yang tidak bermanfaat. Dengan kesadaran seseorang akan meninggalkan, menghalau, menghilangkan, dan menghancurkan delusi negatif. Â
Tentu saja pilihan ada pada masing-masing individu, perilaku mana yang akan dijalankan dari empat pilihan tersebut.
Jika pilihan jatuh pada cara yang sabar, menjinakkan, dan menenangkan atau cara berperilaku yang patut untuk dijalankan, memang amat berat. Memerlukan latihan terus menerus untuk dapat mencapai tingkatan ini.
Pada akhirnya, semua kembali kepada individu masing-masing. Selalu berusaha menjadi lebih baik dari waktu ke waktu atau diam di tempat.
**
**
Tangerang, 8 Agustus 2022
Penulis: Suhendra, Kompasianer Mettasik