Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Berani Move-on Tidak Seperti Itu

20 Juli 2022   10:17 Diperbarui: 20 Juli 2022   10:17 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri, Dhammapada XII [Attavagga] 9:165

Tetapi ketika mengalaminya, harusnya dari awal tidak dimulai dengan bersedih, kecewa, dan menangis, tetapi tetap tenang dan menikmati ... bukan meratap. Istilah lainnya 'bersahabat dengan penyakit'. Ini kenyataan, ini fakta, ini realita, bukan mimpi. Harus dialami, harus diterima, bahkan harus dinikmati ...  

Membuka diri, bukan menutup diri, tidak mau berbicara, tidak mau bergaul atau malu. Ini tindakan yang tidak baik, karena kita akan terperosok semakin dalam dengan masalah, keadaan/kondisi atau penyakit kita. Dengan banyak bergaul, apalagi dengan orang bijaksana 'pandita ca sevana' tentu kita bisa mendapat bimbingan, arahan, dan nasihat yang berguna. 

Yang Maha Suci Buddha Gotama menyatakan dalam Dhammapada VI [Paita Vagga] 3:78 dan 1:76 bahwa hendaknya bergaul dengan sahabat baik dan orang berbudi luhur. Karena bergaul dengan orang baik, berbudi luhur, dan bijaksana seperti orang yang menunjukkan tempat harta karun disimpan.

Enjoy your life, manfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin. Mumpung masih hidup, mumpung masih bisa, dan mumpung masih punya dana ... silahkan berdana untuk perkembangan Buddhadhamma, kebajikan lainnya, dan tentunya mumpung masih di dunia. Bukan berapa yang didanakan, tetapi seberapa yang mampu, bukan ada apanya, tetapi apa adanya ...

Hidup berkesadaran perlu kita biasakan, sehingga menjadi budaya. Jika menjadi budaya, maka akan menepis lupa artinya akan menjadi tidak pelupa, ingatan semakin bagus. Ini berkat melatih hidup berkesadaran. Latihlah ... terus-menerus ... dan sesering mungkin.

Sebagai umat Buddha wajar menyempatkan diri ke Vihra ikut pujabhatti [berpakaianlah yang pantas untuk ke Vihra, alangkah baik jika membiasakan menggunakan putih-putih, jika para pandita dan upacarika tentu sudah memiliki seragam khusus], ikut berdana pagi dan siang jika ada bhikkhu yang piapatta, ikut pujabhatti pada hari-hari yang telah ditentukan, SPD (Sebulan Penghayatan Dhamma) maupun kegiatan lainya baik di Vihra maupun di tempat lain. 

Dalam pujabhatti atau sedang sharing Dhamma, maka dengar, dan perhatikanlah, bukan melakukan kegiatan lain, seperti bisik-bisik/berbicara, menggunakan HP untuk hal lain, bersandar, mengantuk, duduk tidak sopan, dan lain sebagainya. Persiapkan diri dengan baik, benar, serius, dan penuh perhatian agar move on dengan baik bahkan bisa menjadi sempurna.

Selanjutnya let it go, melepaslah -- tidak perlu terlalu melekat -- tidak perlu pegang terlalu erat. Pada saatnya kita harus melepas ya ... lepaskanlah ... bukan berarti tidak boleh memiliki keinginan, namun berkeinginanlah yang wajar-- tidak berkelebihan-- tidak terlalu ekstrim maupun berfoya-foya mengikuti perjalanan keinginan yang akan semakin jauh. 

Kita harus bisa mengontrol diri kita terutama hawa nafsu atau nafsu indria yang muncul dari apa yang dihirup, dari apa yang dilihat, dari apa yang didengar, dari apa yang kecap atau rasa, dari apa yang disentuh, dan dari apa yang diingat. Jika keinginan dimaui terus-menerus ... maka bisa lupa diri dan membahayakan.

Berani move on? Bagus ... Ciaaa Yooo ...

Demikian paparan ini, apa yang telah disampaikan yang sesuai dengan Dhamma nan mulia laksanakanlah mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal yang kecil, dan mulailah dari sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun