Saya melakukan sesuatu hal yang tidak pernah saya rencanakan sebelumnya, tangan ini merogoh saku, dan mengeluarkan tiga lembar pecahan sepuluh ribu rupiah.
"Pak, ini ada uang lebih dari saya. Ambillah untuk bapak dan biaya obat anak bapak".
"Jangan dek, kamu kan juga butuh," Pak Husen enggan menerimanya.
"Atau begini saja, anggap saja kalau aku membeli kacang ini seharga tiga puluh ribu, saya masih lapar nih. Hehehe." Dengan cepat, tanganku mengambil sebungkus kacang dagangan Pak Husen.
Pak Husen terpaku, ia terdiam, matanya berkaca-kaca. "Terima kasih dek. Semoga adek mendapatkan rezeki yang berlipat ganda".
"Sama-sama pak", saya pun pamit kepadanya dan kembali ke kantor.
**
Moral cerita...
Kawan-kawan,
Jika kita ingin melakukan kebajikan, lakukanlah dengan baik tanpa merugikan pihak lain. Mungkin saja kita dipuji oleh banyak orang yang melihat dan merasakan amal kita.
Tetapi kita juga perlu memperhatikan bagaimana kita memperlakukan pedagang kecil tempat kita berbelanja. Seperti contoh pada kisah pak Husen. Anak yatim piatu memang akan merasakan manfaat yang besar dari sumbangan para ibu-ibu.
Akan tetapi, tidakkah mereka berpikir bahwa sesungguhnya Pak Husen juga memerlukan uluran tangan mereka. Sebuah keikhlasan tanpa harus menawar.