Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dalam Lautan Samsara, Pentingnya Bakti Kepada Leluhur

2 Juli 2022   05:46 Diperbarui: 2 Juli 2022   05:50 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buddha juga menjelaskan ada lima kewajiban seorang perumah tangga terhadap ibu dan ayah mereka yaitu: merawat orang tua, melakukan kewajiban orang tua, menjaga tradisi keluarga, membuat diri menjadi pantas menerima warisan dan melakukan perbuatan baik atas nama mereka setelah mereka meninggal.

Pentingnya bakti pada para leluhur.

Dalam perjalanan samsara yang tidak berujung tak terhitung makhluk yang menjadi leluhur kita. Ada yang menjadi setan atau makhluk peta karena perbuatan tidak baik yang telah mereka dilakukan. Mereka mengharapkan ada keturunannya berbuat baik dan melimpahkan jasa pada mereka.

Ketika pada hari pertama mempersembahkan dana, Raja Bimbisara lupa melimpahkan jasa pada delapan puluh ribu makhluk peta yang menunggunya. Mereka adalah leluhur raja pada kehidupan Buddha Pussa, sembilan puluh dua putaran waktu di masa lampau. Mereka menjadi marah dan membuat suara dan penampakkan yang menakutkan.

Sang Buddha menyarankan Raja Bimbisara melakukan lagi mempersembahkan dana dan melakukan pelimpahan jasa.

Pada hari berikutnya raja mengundang Sang Buddha beserta para muridNya untuk menerima persembahan dana makanan dan minuman yang berlimpah-limpah dan mengucapkan: "Yang Mulia, semoga makanan dan minuman yang saya persembahkan ini diterima pula oleh mahluk-mahluk di alam peta."

Pada saat itu juga setelah Raja Bimbisara melimpahkan jasa kebajikan yang dilakukannya, makhluk-makhluk di alam peta yang merupakan leluhur raja segera menerima makanan dan minuman dengan penuh kebahagiaan.

Upacara pelimpahan jasa sering disebut patidana atau punnadana. Secara umum diterjemahkan sebagai persembahan kebajikan. Pelimpahan jasa tidak hanya dilakukan pada hari tertentu saja seperti peringatan kematian atau Ceng beng. Pelimpahan jasa sejatinya bisa dilakukan setiap waktu dan setiap saat.

Kebajikan yang dilakukan tidak harus berupa materi. Dana dapat dilakukan dengan memberi makan pada hewan, dana kebebasan makhluk ke alam bebas, memberikan nasihat, berbagi Dhamma dan gambar Buddha dalam grup perpesanan, donor darah, ikut bermudita citta pada kebahagiaan orang lain.

Kebajikan berikutnya adalah menjalankan aturan moral atau Pancasila Buddhis. Pada hari tertentu menjalankan aturan lebih tinggi. Kebajikan ini lebih mulia dari kebajikan berdana. Sila membuat seseorang terhindari dari alam menderita seperti alam binatang dan neraka.

Selanjutnya kebajikan yang lebih tinggi adalah menjalankan meditasi. Menjaga pikiran menjadi sadar dan bebas dari kotoran batin. Meditasi yang telah berkembang membuat seseorang dapat menjaga pikiran, ucapan dan perbuatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun