Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seberapa Parahkah Kepedulian Kita?

10 Juni 2022   05:01 Diperbarui: 10 Juni 2022   05:06 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum meninggalkan ruangan / rumah apakah lampu-lampu sudah dimatikan? Apakah listrik, pompa air, AC, kompor gas sudah dipastikan aman atau sebaiknya dicabut? Apakah sampah sudah dikeluarkan agar tidak jadi sarang penyakit? kepedulian-kepedulian kecil ini bersumbangsih kepada kepedulian terhadap bumi. Memakai energi seperlunya. Bukan karena "ini sudah jadi milikku, maka aku bebas menghamburkan energi."

Contoh berbagai bentuk kekurangpedulian terhadap tubuh:

  • Tidak setiap hari sikat gigi, sering dipakai makan yang terlalu panas / terlalu dingin, maka derita sakit gigi akan lebih cepat dirasakan.
  • Sering tidur larut malam, kurang istirahat, entah karena pekerjaan atau untuk bersenang-senang. Mengkonsumsi kopi / minuman energi berlebihan.
  • Meskipun badan sudah lelah tetap dipakai beraktivitas.
  • Makan dengan dengan tergesa-gesa, makan sambil bicara. Akibatnya jadi tersedak dan salah gigit.

Seperti yang dikutip dalam Dhammapada 157, Bila orang mencintai dirinya sendiri, maka ia harus menjaga dirinya dengan baik. Orang bijaksana selalu waspada selama tiga masa dalam kehidupannya

Mencintai diri sendiri berkaitan dengan menjaga lingkungan. Seperti sebuah ungkapan "Rawatlah bumi, maka bumi akan merawat kita". Ibarat rumah yang tidak dirawat, maka lama-kelamaan penghuni di dalamnya jadi tidak betah. "kenapa ya rumahku kok tidak nyaman dihuni?" Jika ditelusuri pangkalnya karena ketidakpedulian terhadap rumah sehingga kurang terawat. Semua tempat bisa menjadi menyenangkan, bisa juga menimbulkan penderitaan, tergantung penghuninya.

Menyelamatkan bumi dimulai dari diri sendiri, dari hal-hal sederhana, seperti mendaur ulang menjadi fungsi lain (misalnya pakaian menjadi kain lap) atau menyumbangkan barang-barang yang sudah tidak kita pakai. Selain menjaga kebersihan lingkungan juga bagian dari kamma baik melalui perbuatan peduli terhadap sesama (baik melalui daur ulang sehingga tidak menjadi sampah maupun disumbangkan).

Jadi beberapa hal terkait peduli:

Dalam hidup, suka tidak suka, mau tidak mau, kita harus terus belajar untuk memahami dan peduli terhadap berbagai hal yang kita hadapi.

Jika kita belum siap peduli, sebaiknya tidak membeli / memiliki barang / hewan / orang (misalnya komitmen menikah, memiliki anak, dan lain-lain), karena akan berujung pada derita diri.

Jika sudah tidak peduli dengan barang yang kita miliki, akan jauh lebih baik didanakan ke yang lebih peduli / membutuhkan.

Begitu pula dengan hewan piaraan, jika sudah tidak sempat mengurusnya, daripada di kurung sering tidak mendapat makanan, lebih baik dilepaskan ke alam bebas / diberikan kepada yang lebih peduli untuk mengurusnya.

Jika sudah terlalu banyak yang kita urus sehingga bisa memengaruhi tingkat kepedulian kita, sebaiknya mendelegasikan beberapa urusan ke orang lain yang masih mampu mengurusnya (tentunya dibimbing terlebih dahulu).

Akhir kata, hanya dibutuhkan sedikit kepedulian setiap hari terhadap diri dan sekeliling agar tidak menyesal dan menderita di kemudian hari.

Semoga kita semua semakin bijak dan peduli untuk menjaga barang, orang, dan lingkungan. Karena kepedulian ini pada akhirnya mendukung kemajuan hidup kita sendiri.

**

Jakarta 10 Juni 2022
Penulis: Fendy untuk Grup Penulis Mettasik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun