Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kami Bertemu di Titik Nol, Perjuanganku Berdamai dengan Kanker

5 Juni 2022   05:16 Diperbarui: 5 Juni 2022   07:41 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kami Bertemu di Titik Nol, Perjuanganku Berdamai dengan Kanker (gambar: irishtimes.com, diolah pribadi)

Disamping jenis kanker yang saya derita juga tidak begitu responsif terhadap kemoterapi, maka kemungkinan besar tindakan kemoterapi hanya akan membuat kondisi saya semakin memburuk.

Seketika itu, hanya ada satu kalimat di dalam pikiran, "SAYA AKAN MATI DALAM WAKTU DEKAT !"

Sejak divonis kanker stadium lanjut, aktivitas seharian saya pun berubah. Dunia perkantoran saya tinggalkan, tidak ada lagi minat untuk hang out dengan teman-teman.

Kondisi saya lemah dan cepat lelah. Tak banyak lagi kegiatan yang bisa saya ikuti. Dunia sosial pun berubah. Saya lebih banyak mengenal teman baru sesama penderita kanker. Mereka jadi keluarga baru buat saya.

Mereka datang dari berbagai macam golongan, suku, dan agama. Ada yang berprofesi sebagai profesor, guru, pengusaha, karyawan, bahkan tentara. Kami saling berbagi pengalaman dan saling menyemangati. Berbagai pengobatan harus kami jalani, baik itu pengobatan medis atau alternatif.

Disitulah kami bertemu, di Titik Nol.

Ya, di Titik Nol ini kami sama-sama berjuang.

Di Titik Nol ini kami bersyukur karena diberi kesempatan untuk melihat dunia dari sisi yang berbeda.

Di Titik Nol ini pula, Kami baru paham pentingnya sebuah perjuangan.

Perjuangan dimulai ketika pertama kali dokter menyatakan,"Anda terdiagnosa penyakit kanker". Belum lagi jika ditambah dengan embel-embel vonis sisa umur yang bisa dihitung dengan jari.

Berbagai cara pengobatan ditawarkan. Kemoterapi, radiasi, operasi pengangkatan jaringan, meditasi, atau pengobatan alternatif lainnya. Tak jarang kami harus mengambil keputusan diantara pilihan-pilihan yang sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun