Sementara yang dianggap sebagai ucapan benar bilamana;
1) ucapan itu benar (sesuai fakta), 2) ucapan itu beralasan, 3) ucapan itu bermanfaat, dan 4) diucapkan pada waktu yang tepat.
Ah, diriku yang malang. Bersusah payah selama 27 hari menjaga kandang harimau, padahal macannya sudah keluyuran kemana-mana.
Kecewa? Tentu tidak. Justru ini menjadi sebuah pelajaran bagiku, menjaga ucapan bukan menguncinya. Lepaskanlah, sebagaimana tingginya burung merpati.
Biarkanlah ia terbang tinggi, menjunjung sanubari, menjaga nurani. Ucapan yang benar akan mengalir dengan sendiri jika batin kita selalu sadar setiap saat. Semoga aku bisa melanjutkan prosesi puasa berkataku dengan mengingat prinsip samma-vaca
Sadhu, kuberseru.
**
Makassar, 2 Juni 2022
Penulis: Rudy Gunawan untuk Grup Penulis Mettasik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H