Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa yang Dilakukan Umat Buddha pada Hari Waisak?

15 Mei 2022   20:27 Diperbarui: 15 Mei 2022   20:30 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri, mettasik, jayanto chua

Tidak seperti di Thailand, di sana umat dapat memberikan makanan pada para Bhikkhu yang berkeliling menerima dana makanan dari umat pada pagi hari, di Indonesia umat datang ke Vihara sebelum jam makan dan berdana makanan untuk para Bhikkhu.

Bhikkhu yang berjalan mengumpulkan dana makanan disebut sebagai pindapatta. Ini merupakan tradisi Buddhis sejak jaman Buddha Gautama masih ada. Sekarang ada beberapa tempat di mana para Bhikkhu melakukan pindapatta.

**

Berdana adalah ajaran pertama Sang Buddha. Berdana atau bersedekah, beramal, adalah latihan melepas apa yang kita miliki. Mengapa kita harus melatih melepas, karena apapun yang kita miliki, suatu saat akan dilepas, tidak bisa dihindari, harus dilepas ketika kematian tiba.

Jika tidak berlatih melepas, maka ketika harus melepas karena berbagai alasan ataupun karena kematian, maka akan menjadi beban yang luar biasa, menjadi penderitaan yang luar biasa.

Sejak kecil kita terbiasa untuk mendapat, mendapat susu, mendapat baju, mendapat makanan, mendapat, juara, mendapat pekerjaan, mendapat gaji, mendapat juara dan segala macam yang kita kejar. Jarang sekali melepas, bahkan mungkin tidak ada.

Untuk itu Buddha mengajarkan untuk berlatih melepas dengan berdana. Dengan berlatih melepas maka kita mengurangi kemelekatan. Berdana dapat berupa uang, makanan, pakaian, tenaga, memaafkan juga merupakan latihan melepas yang tersulit.

Ketika menyerahkan makanan pada Bhikkhu, kami mengucapkan terima kasih. Karena dengan keberadaan mereka, maka kami dapat melakukan kebaikan.

Yang memberikan menunduk dan berterima kasih menunjukkan bahwa yang memberi harus berterima kasih pada yang menerima, menunduk untuk membuat yang memberi tidak sombong.

Walaupun sudah berlatih melepas, menjaga moralitas, tetap saja pikiran bisa memikirkan hal yang tidak bermanfaat, memikirkan hal yang buruk. Untuk itu pikiran juga harus dilatih, agar tidak memikirkan yang tidak bermanfaat.

Latihan untuk pikiran disebut citta bhavana atau yang umum dikenal sebagai meditasi. Penjelasan secara ringan meditasi Buddhis dapat dibaca di Apa sih yang Dilatih dalam Meditasi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun