Pengalaman keseharian, harapan tentang masa depan, hingga puisi kebahagiaan. Semuanya tersusun dalam larik kata yang mengagumkan.
Terima kasih sobat kebaikan.
Keahlian menulis tidak perlu dikhwatirkan, semuanya hanya masalah waktu. Yang terpenting adalah bagaimana semangat ini terus menggebu. Sebabnya itu bak debu. Mudah lenyap jika angin datang berderu.
Nyatanya, para penulis Mettasik tidak mudah menjadi abu. Hingga kini tekad mereka masih terus berderu. Berbagi kebahagiaan dengan cara yang asyik. Dan sungguh membuatku berbahagia.
Bagi para Kompasianer yang membaca tulisan ini. Tiada maksud dari saya untuk membanggakan diri. Kami sadar jika kami adalah bagian dari rumah bersama ini.
Dan, proses ini tidak berhenti di sini...
Untuk itu, izinkanlah saya mengucapkan terima kasih. Atas setiap klik, vote, dan komentar yang sudah singgah di akun kami.
Mungkin kami tidak bisa membalasnya satu persatu, namun dari hati terdalam kami menitipkan kebahagiaan. Bersyukur menjadi bagian dari Kompasiana, dan bersyukur berkenalan dengan para Kompasianer.
Akhir kata, jika ada tulisan atau ketikan yang tidak berkenan, dari lubuk hati terdalam, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga Anda semua berbahagia...