Keputusan dalam melakukan tindakan tidak bisa dilakukan sembarangan. Berbagai aspek harus dipertimbangkan agar tidak salah langkah. Dalam dunia investasi saham perlu memahami signalling theory (teori persinyalan).
Teori ini diperkenalkan oleh Michael Spence tahun 1973 berjudul Job Market Signaling. Teori persinyalan dalam bahasa sederhana berupa keputusan yang diambil oleh investor, emiten, atau pemerintah maupun masyarakat.
Dimana keputusan tersebut akan memberikan sinyal pada pasar akan kecenderungan di masa datang. Sebaiknya para investor mempelajari teori ini agar keputusan yang diambil tepat.
Informasi yang dikeluarkan perusahaan merupakan faktor sangat penting. Pengaruhnya adalah terhadap keputusan investasi pihak eksternal perusahaan.
Sinyal ini penting bagi pelaku bisnis dan investor untuk keputusan investasi kedepannya, karena menyajikan keterangan dan gambaran untuk berbagai keadaan di masa lalu maupun masa mendatang.
Informasi yang diperlukan harus lengkap, akurat, dan relevan, agar menjadi alat analisis. Informasi dapat berupa laporan ataupun pengumuman, dengan konsekuensi pasar akan bereaksi positif maupun negatif.
Teori persinyalan dapat mengurangi kesenjangan asimetri informasi antara perusahaan dan pihak eksternal. Untuk itu kejujuran, relevansi, keandalan dalam menyajikan laporan sangat diperlukan.
Dalam hal ini pembukuan sangat diperlukan untuk menyampaikan informasi dengan benar. Sinyal yang baik atau tidak, merupakan informasi penting bagi para investor.
Persinyalan, sebenarnya sangat relevan dengan kehidupan kita sehari-hari. Gambaran sinyal yang disampaikan sangat tergantung kondisi dari diri kita.
Ketika senang, tampak keceriaan, berbeda ketika sedih, tampak kemurungan. Informasi yang diterima pihak luar, akan sangat bergantung dari gambaran diri kita.
Perusahaan sebelum menyampaikan informasi, mengolah sedemikian rupa sehingga penerima informasi tidak salah tafsir. Bukan berarti melakukan daya upaya untuk membohongi publik. Hal ini dilakukan semata-mata agar perusahaan dapat berbenah dan memperbaiki kekurangan.
Jika memahami teori persinyalan, tentu saja akan selalu melihat kembali gambaran diri. Harus selalu melakukan evaluasi dan refleksi diri. Bagaimana perilaku kehidupan sehari-hari, sinyal seperti apa yang diterima masyarakat? Sudahkah melakukan sesuatu sebelum melangkah? Sejauh apa sumbangsih kita terhadap keluarga dan masyarakat?
Ada baiknya kembali melihat kutipan dari Dhammapada syair 54 yang isinya sebagai berikut:
Harumnya bunga, tidak dapat melawan arah angin.
Begitu pula harumnya kayu cendana, bunga tagara dan melati.
Tetapi harumnya kebajikan, dapat melawan arah angin;
harumnya nama orang bajik dapat menyebar ke segenap penjuru.
Sinyal yang sangat baik, kalau kita melakukan kebaikan. Kebaikan akan memberikan informasi positif ke seluruh penjuru. Bukan dengan maksud untuk memanipulasi, tetapi sebuah langkah bijaksana sebelum melangkah pikir dahulu.
Demikianlah sinyal mana yang mau kita kirimkan! Sinyal dengan hasil positif atau sinyal dengan hasil negatif. Pilihan ada ditangan kita masing-masing.
**
Jakarta, 11 April 2020
Penulis: Suhendra untuk Grup Penulis Mettasik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H