Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Anapanasati: Yang Mana Lebih Dulu, Telur atau Bahagia?

8 April 2022   05:41 Diperbarui: 8 April 2022   05:43 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri, mettasik, hoey beng

Rasanya tidak asing di telinga kita. Nasihat yang mengatakan "Bekerja keraslah agar kesuksesan dapat diraih". Ada lagi, pendapat politikus terkenal Colin Power " There are no secrets to success. It is the result of preparation, hard work, and learning from failure".

Intinya kerja keras adalah syarat utama untuk mencapai kesuksesan. Kebahagiaan yang menjadi dambaan bersamapun dapat diraih.

Shawn Achor, penulis buku, berbeda pendapat terhadap keyakinan yang ada pada masyarakat.

Melalui bukunya, The Happiness Advantages, beliau berargumen kebahagiaan adalah alat untuk mencapai kesuksesan.Kebahagiaan bukan hasil dari output.

Shawn Achor belajar di Harvard University mendalami psikologi positif. Melalui rangkaian riset yang dilakukan terungkap bahwa urutan pertama yang dimulai dengan kerja keras untuk mencapai kesuksesan , kemudian mendapatkan kebahagiaan merupakan keyakinan yang salah.

Pemahaman salah ini mengurangi nilai dari kebahagiaan itu sendiri.

Urutan baru yang ditawarkan Shawn adalah dari kebahagiaan -- kesuksesan -- meningkatkan kinerja pekerjaan. Kebahagiaan dapat menjadi bahan bakar kesuksesan kita.

Semua orang mendambakan kebahagiaan. Tetapi apa sebenarnya kebahagiaan itu sendiri. Masing-masing orang akan mempunyai pendapat yang berbeda. Menurut kamus Oxford, kebahagiaan adalah suatu keadaan perasaan yang menunjukan kesenangan. Dalam bahasa sederhana bisa disebut pengalaman emosi positif.

Lebih lanjut Anchor menambahkan. Menurut science, kebahagiaan adalah perpaduan emosi positif, tujuan dan arti hidup. Kebahagiaan memicu perubahan kimia pada otak yang memberikan perasaan positif serta membantu kita memproses informasi lebih cepat dan lebih dalam. Kita menjadi lebih baik dalam berpikir, lebih inovatif dan lebih sadar diri. Setiap saat berupaya menciptakan emosi positif agar membantu kita menjadi lebih efisien dan produktif.

Melalui riset psikologi positif, Anchor memberikan tujuh prinsip yang perlu dijalankan untuk membantu orang lebih bahagia dan dapat menemukan kesuksesan.

Salah satu cara agar bahagia, Anchor menganjurkan meditasi setiap hari. Meditasi selama beberapa menit dengan memperhatikan nafas masuk dan keluar.

Selain Anchor, banyak riset dilakukan untuk mempelajari manfaat meditasi.

Menurut periset Matt Killingsworth kita dalam kondisi paling bahagia adalah saat kita berada dalam momen kekinian.

Hasil riset tersebut menunjukan hubungan antara kebahagiaan dan pikiran yang mengembara. Ketika merasa kurang bahagia pada kondisi sekarang, pikiran cenderung mengembara mencari tempat yang memberi kesenangan lebih.

Pikiran tidak fokus pada momen sekarang. Misalnya saat bekerja pikiran bisa mengembara ke masa depan maupun masa lalu. Memikirkan kegiatan apa yang akan dilakukan pada akhir pekan nanti.

Ini menandakan kita tidak bahagia terhadap apa yang kita lakukan sekarang. Kita ingin cepat pergi pada kondisi yang sedang kita pikirkan.

Kesadaran pada Nafas (Anapanasati)

Dalam bukunya mengenai Anapanasati, Sayalay Susila menjelaskan bernafaslah secara alami, seolah -- olah bernafas dengan sendirinya. Tidak perlu usaha khusus untuk bernafas.

Tugas kita hanya memperhatikan saja. Tariklah nafas dan hembuslah nafas sealami mungkin. Sadari nafas hanya disekitar lubang hidung atau di bibir atas tempat sentuhan nafas.

Untuk pemula, metode penghitungan membantu konsentrasi. Hitunglah dalam hati : Nafas masuk dan keluar sebagai hitungan ke satu, nafas masuk dan keluar sebagai hitungan ke dua. Dan seterusnya dilakukan hitungan sampai hitungan ke delapan. Kemudian ulangi hitungan mulai ke satu dan seterusnya. Perlahan- lahan batin menjadi tenang.

Dengan sederetan manfaat meditasi yang ditemukan dari hasil riset, tidak heran semakin banyak orang menjadikannya sebagai gaya hidup. Terutama mereka yang tinggal di kota-kota besar.

"Pemusatan pikiran yang tekun pada masuk dan keluarnya nafas, bila dipupuk dan dikembangkan merupakan kedamaian dan suatu cara hidup yang menyenangkan".

"Tidak hanya itu, pemusatan pikiran akan menghalau pikiran-pikiran jahat yang timbul dan tidak terlatih serta membuatnya hilang seketika".

"Bagaikan bulan terakhir dari musim panas terdapat debu dan kotoran bertebangan, lalu hujan deras turun tiba-tiba menenangkan dan menurunkan ke bumi seketika" (Kassapa Thera).

Semoga bermanfaat.

**

Jakarta, 08 April 2022
Penulis: Joe Hoey Beng untuk Grup Penulis Mettasik

dokpri, mettasik, hoey beng
dokpri, mettasik, hoey beng

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun