Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keburukan Ahli Agama yang Dicuci oleh Pembuat Sabun

2 April 2022   14:36 Diperbarui: 2 April 2022   14:38 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini ahli pembuat sabun menggeleng-gelengkan kepalanya sangat keras. Jauh lebih keras dari gelengan-gelengan sebelumnya setelah melihat dua kejadian yang awal.

Terdorong oleh rasa penasaran besar yang sudah ditahan-tahan sejak tadi, ahli agama bertanya kepada temannya tersebut, "Kenapa kamu berkali-kali menggeleng-gelengkan kepala, bahkan dengan gerakan yang begitu keras? Tidak kuatir copotkah kepalamu?"

Ahli pembuat sabun tidak langsung menanggapi pertanyaan temannya. Dia masih diam seribu bahasa untuk belasan detik lamanya.

Akhirnya, keheningan di antara keduanya dipecahkan oleh suara perlahan ahli pembuat sabun, "Apa gunanya ada banyak agama dan para ahli atau pemuka agama? Semua katanya mengajarkan tentang kebaikan, sejak dulu agama-agama muncul hingga sekarang.  Faktanya masih ada begitu banyak tindak kejahatan, kekerasan, ketidakadilan, penderitaan, kesakitan, dan lain-lain yang buruk?"

Kembali muncul keheningan di antara mereka berdua. Ahli agama tidak menanggapi pertanyaan dan pernyataan dari temannya. Ia terlihat seperti orang tercenung. Barangkali ia sedang merenungi kata-kata ahli pembuat sabun. Kata-kata tersebut memang terkesan menghentak atas kenyataan yang banyak dijumpai dalam kehidupan ini.

Ahli pembuat sabun sejenak merasa senang dan menang. Kali ini ia merasa bisa "menyudutkan" temannya yang biasanya pintar dan tidak mudah dikalahkan.

Keduanya lalu dalam hening melanjutkan perjalanan. Sampailah mereka di sebuah tanah kosong yang cukup lapang. Kebetulan beberapa anak kecil sedang bermain bola kaki di tempat tersebut.

Dikarenakan sebelumnya sempat turun hujan, terdapat beberapa kubangan air tersebar di area tanah kosong tersebut. Anak-anak kecil yang sedang bermain itu terlihat begitu kotor, baik pakaian, kaki dan tangan, bahkan wajah dan rambut mereka.

Melihat semua hal tersebut, tiba-tiba ahli agama menggeleng-gelengkan kepalanya dengan keras. Apa yang dilakukannya mirip seperti yang dilakukan oleh ahli pembuat sabun sebelumnya.

Ahli pembuat sabun yang merasa gaya gelengan kepalanya telah ditiru, lalu bertanya, "Mengapa engkau menggeleng-gelengkan kepala seperti yang kulakukan? Pasti karena juga tidak setuju seperti diriku atas banyak kenyataan kehidupan, ya? Pasti sekarang kamu juga mempertanyakan manfaat keberadaan berbagai agama dan kalian para ahlinya."

Dengan wajah sedih yang sebetulnya sengaja dibuat-buat, ahli agama kemudian berguman. Tidak terlalu keras gumanannya tetapi cukup jelas terdengar oleh ahli pembuat sabun. "Apa gunanya para ahli pembuat sabun yang sudah membuat begitu banyak sabun sejak zaman dahulu kala? Koq anak-anak yang sedang bermain bola dan banyak orang lainnya di dunia begitu kotor fisiknya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun