Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalan Alternatif Mengejar Kebahagiaan Bukan via Google

1 April 2022   03:38 Diperbarui: 1 April 2022   03:43 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika lahir kita sudah membawa 3 hal lainnya, akan menjadi tua, akan sakit, akan mati. Tidak ada yang dapat menghindarinya.

Takut menjadi tua, malu menjadi tua hanya menambah beban hidup, yang sama saja artinya menambah penderitaan. Walaupun takut menjadi tua, malu menjadi tua, tetap juga menjadi tua, menerima semua kenyataan ini jauh lebih melegakan. Karena keinginan tidak menjadi tua, maka menjadi tua adalah penderitaan.

Benci pada sakit, khawatir akan sakit, tetap saja sakit. Lalu mengapa kita menambah penderitaan dengan benci, dengan khawatir pada sakit. Lebih baik menjaga diri dengan baik, dengan menjaga pikiran agar lebih tenang, makan secukupnya, olahraga secukupnya, tidur secukupnya dan lainnya.

Di dunia ini semua tidaklah pasti, yang pasti adalah kematian. Apapun yang kita miliki tidak pasti, dapat rusak, dapat hilang dan banyak lagi kemungkinannya. Tapi yang pasti suatu saat kematian akan datang, tidak ada yang dapat mencegah, tidak ada yang dapat menunda.

Semua orang takut pada kematian, karena ketika kematian tiba kita harus melepas semua yang kita miliki. Padahal kita masih ingin memiliki, masih ingin menggenggam erat-erat. Karena keinginan tidak mati, maka kematian menjadi penderitaan.

**

Selain menjadi tua, sakit dan kematian, ada penderitaan lain yang juga nyata. Seperti berpisah dengan yang dicintai (baik orang maupun barang), berkumpul dengan yang dibenci, singkatnya penderitaan yang datang karena tidak tercapai apa yang diinginkan.

Kekecewaan karena "tidak tercapai yang diinginkan" begitu nyata dalam keseharian. Sejak mata dibuka sampai malam akan tidur banyak kekecewaan, baik yang kecil maupun besar. Jika kecil mungkin belum dapat dikatakan penderitaan, tapi tetap tidak memuaskan, sebuah penderitaan kecil.

Ketika bagun pagi, sebenarnya masih mau tidur, tapi sudah harus bangun. Kecewa, tidak tercapai keinginan untuk tidur lebih lama. Mau buat nasi goreng, sayang semalam lupa masak nasi. Kecewa, tidak tercapai keinginan untuk sarapan nasi goreng. Di jalan bikin marah, jalan macet terlambat sampai tujuan. Kecewa, tidak tercapai keinginan untuk cepat sampai.

Kalau diurut banyak sekali kekecewaan karena "tidak tercapainya keinginan" hanya dalam kurun waktu 24 jam. Bayangkan kalau sebulan, setahun, seumur hidup. Banyak sekali kekecewaan yang harus dihadapi, yang bertumpuk menjadi penderitaan.

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun