Akhirnya motor pun dapat diangkat. Bapak tersebut dapat segera berdiri dan memarkir motor di samping trotoar.
Pengendara motor yang tersenggol jatuh di tengah jalan pun sudah dapat bangun.
Hanya anak muda, yang dekat bapak tua, masih tertimpa motor besarnya. Ia merintih kesakitan. Beberapa orang masih membantu mengangkat motornya.
Sambil merintih kesakitan, anak muda itu duduk di trotoar. Kaca matanya jatuh dan pecah. Ransel yang ada dipundak diturunkan oleh penolong agar beban pundak dikurangi.
Diantara yang membantu ada petugas damkar dengan seragam biru yang hendak menuju pos. Petugas ini yang duduk mendampingi anak muda tersebut.
Petugas tersebut memberikan teh pada pemuda yang dibeli pada warung yang ada dekat sana.
Sekitar 15 menit berlalu, si pemuda masih kesakitan. Sepertinya bahu kanannya agak parah karena tertimba motor.
Akhirnya petugas memanggil kawan-kawannya untuk membawa ke pos damkar tempat ia bertugas. Motor anak muda juga dituntun dan di parkir di dalam pos damkar.
Melihat kejadian ini hati saya dipenuhi rasa salut dan bangga. Saya turut berbahagia (mudita citta) atas kebaikan yang telah mereka lakukan.
Dalam kesibukan di kota yang cenderung acuh, kebaikan bapak-bapak petugas damkar memberikan oase kesegaran bagi yang melihatnya.
Masih banyak orang baik diluar sana yang memberikan pertolongan tanpa pamrih.