Sekelompok orang berseragam biru berjalan cepat membawa tandu kecil ke tepi jalan raya. Dengan hati- hati korban kecelakaan yang terkulai tak berdaya di pinggir trotoar di angkat ke tandu.
Aksi kemanusiaan di lakukan secara spontan di dekat pos pemadam kebakaran sektor Cengkareng.
Ketika itu sekitar pukul 7 pagi. Jalan raya Taman Palem sudah cukup ramai. Berbagai kendaraan berlalu lalang. Biasanya hari Senin jalan agak ramai. Setelah libur akhir pekan, orang mulai bekerja.
Hari itu cuaca cerah, matahari mulai bersinar. Saya berjalan santai melewati rute yang biasa saya lalui. Di titik tertentu biasanya beberapa kucing sudah menunggu diberi sarapan.
Sarapan yang cukup bergizi. Makanan kering dan basah saya aduk menjadi satu. Tidaklah heran kalau dari kejauhan mereka sudah berlari menyambut saya.
Ketika asik memperhatikan mereka makan dengan lahap. Tiba- tiba terdengar suara "Bruk" yang cukup keras. Seperti suara benturan.
Secara reflek saya memalingkan muka ke atas samping kiri, arah jalan raya. Ada tiga motor yang terguling menimpa pengendaranya.
Beberapa orang sekitar sana bergerak mendekat ke lokasi untuk membantu.
Nampaknya ada anak muda pengendara motor yang melawan arus menabrak dua pengendara motor.
Segera saya ke jalan dekat trotoar. Membantu mengangkat motor seorang bapak yang berusia sekitar 60.
Akhirnya motor pun dapat diangkat. Bapak tersebut dapat segera berdiri dan memarkir motor di samping trotoar.
Pengendara motor yang tersenggol jatuh di tengah jalan pun sudah dapat bangun.
Hanya anak muda, yang dekat bapak tua, masih tertimpa motor besarnya. Ia merintih kesakitan. Beberapa orang masih membantu mengangkat motornya.
Sambil merintih kesakitan, anak muda itu duduk di trotoar. Kaca matanya jatuh dan pecah. Ransel yang ada dipundak diturunkan oleh penolong agar beban pundak dikurangi.
Diantara yang membantu ada petugas damkar dengan seragam biru yang hendak menuju pos. Petugas ini yang duduk mendampingi anak muda tersebut.
Petugas tersebut memberikan teh pada pemuda yang dibeli pada warung yang ada dekat sana.
Sekitar 15 menit berlalu, si pemuda masih kesakitan. Sepertinya bahu kanannya agak parah karena tertimba motor.
Akhirnya petugas memanggil kawan-kawannya untuk membawa ke pos damkar tempat ia bertugas. Motor anak muda juga dituntun dan di parkir di dalam pos damkar.
Melihat kejadian ini hati saya dipenuhi rasa salut dan bangga. Saya turut berbahagia (mudita citta) atas kebaikan yang telah mereka lakukan.
Dalam kesibukan di kota yang cenderung acuh, kebaikan bapak-bapak petugas damkar memberikan oase kesegaran bagi yang melihatnya.
Masih banyak orang baik diluar sana yang memberikan pertolongan tanpa pamrih.
Tulisan ini dibuat sebagai apresiasi bapak petugas damkar sektor Cengkareng. Semoga bisa menginspirasi dan menularkan setiap orang untuk selalu berbuat baik.
Ada pepatah bijak yang mengatakan bahwa menolong orang lain adalah menolong diri sendiri.
Begitulah hukum abadi universal kebaikan yang di tanam merupakan kebahagiaan di masa mendatang.
**
Jakarta 31 Maret 2022
Penulis: Joe Hoey Beng untuk Grup Penulis Mettasik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H