Orang ini terlahir dalam kondisi tidak menguntungkan akibat karma buruknya terkondisi berbuah.
Perahu yang bocor diibaratkan keburukan yang dilakukan. Langsung memberikan dampak yang signifikan.
Sebaliknya sedikit kebocoran pada kapal pesiar tidak dampak langsung menenggelamkan kapal, kecuali makin lama kebocoran makin banyak dan besar.
Hal ini dapat diibaratkan sebagai orang yang memiliki timbunan karma baik yang cukup, tetapi melakukan hal buruk. Misalnya ketika mencuri, ia bisa saja ia tidak masuk penjara karena ada yang menolong.
Tetapi, apabila orang tersebut terus menerus melakukan perbuatan yang buruk. Lama kelamaan karma baiknya juga akan terkikis, karena ia tidak pernah lagi melakukan kebajikan.
Pada saat itulah kapal pesiarnya akan tenggelam karena kebocorannya sudah parah, dan tidak dapat bertahan lagi.
Ada syair Dhammapada yang bisa digunakan sebagai perenungan mengenai perbuatan
Selama buah dari suatu perbuatan jahat belum masak,
maka orang bodoh akan menganggapnya manis seperti madu;
tetapi apabila buah perbuatan itu telah masak,
maka ia akan merasakan pahitnya penderitaan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!