Penumpang tetap merasa sejuk tidak terpengaruh cuaca yang ada di luar. Kursi duduknya juga lebih empuk.
Kenyaman lainnya ada TV dan toilet yang bagus. Keselamatan penumpang juga sangat diperhatikan, baju pelampung tersedia untuk masing-masing penumpang.
Ada kalanya cuaca di wilayah kepulauan seribu tidak bersahabat. Hujan dapat terjadi dari pagi hari hingga malam hari dengan intensitas tinggi.
Kadang disertai petir dan kilat. Juga disertai gelombang laut yang tingginya dapat mencapai 1,25 sampai 2,5 meter. Kecepatan angin barat-barat laut mencapai 6-25 knot.
Biasanya Humas BMKG selalu memberikan informasi secara berkala mengenai perkiraan cuaca. Terutama ditujukan untuk nelayan yang mempunyai perahu traditional kecil. Mereka dihimbau agar tidak melaut karena berisiko terhadap keselamatan diri. Perahu bisa terbalik digulung ombak.
Analogi yang sama bisa dipakai untuk kehidupan kita. Ada orang yang sedang naik perahu kecil, ada yang sedang naik speedboat, bahkan kapal pesiar yang besar.
Ketika berada di perahu kecil ditengah terik matahari sungguh tidak nyaman. Tersengat sinar matahari. Ombak yang tenangpun sudah cukup membuat perahu bergoyang dan membuat kita mabuk laut.
Kebocoran sedikit pada perahu juga merupakan masalah serius. Bisa segera menenggelamkan perahu.
Perbedaan yang kontras apabila yang dinaiki speedboat atau kapal pesiar. Penumpang kapal pesiar nyaris tidak merasa ada goyangan akibat gelombang tinggi, karena kapal yang ditumpangi besar dan moderen.
Penumpang dapat menikmati aktivitas dan hiburan yang tersedia walaupun cuaca di luar tidak bersahabat.
Dari pendekatan karma, orang yang terlahir susah dan miskin adalah seperti sedang menaiki perahu kecil. Dalam kondisi tidak ada badai pun mereka sudah menderita kepanasan.