Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kupu-kupu Hinggap di Atas Kepalaku

17 Maret 2022   15:37 Diperbarui: 18 Maret 2022   19:02 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu sore ku kejar kupu-kupu
Warna warni elok nan ayu
Tak kupeduli larangan bayu
Yang tak pernah berhenti mengeluh

**

Ku kejar kupu-kupu hingga ke atas pohon
Berharap bisa belajar dari bunglon
Menyamarkan duka dari status buron
Yang membuat jiwa ringan laksana balon 

**

Ku kejar kupu-kupu hingga ke dasar lumpur
Mengabaikan fakta, nasi sudah jadi bubur
Mengeringkan luka dari bilur-bilur
Yang membuat sukma ini babak belur

**

Kukejar kupu-kupu demi kebahagiaan
Hingga ke atas pohon kesombongan dan lumpur kenistaan
Berharap ada riang di sana, meruak benci dalam amukan
Yang membuat nyawa ini melayang

**

Lalu, seorang bijak berkata kepadaku
"Kebahagiaan tak perlu dicari selalu, ia juga tak butuh dicaci melulu"
Hanya perlu membuka telapak perasaanmu
"Lihatlah, kupu-kupu kini hinggap di atas kepalaku"

**

Makassar, 17 Maret 2022

Penulis: Rudy Gunawan untuk Grup Penulis Mettasik

mettasik, dokpri, rudy gunawan
mettasik, dokpri, rudy gunawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun