Suatu sore ku kejar kupu-kupu
Warna warni elok nan ayu
Tak kupeduli larangan bayu
Yang tak pernah berhenti mengeluh
**
Ku kejar kupu-kupu hingga ke atas pohon
Berharap bisa belajar dari bunglon
Menyamarkan duka dari status buron
Yang membuat jiwa ringan laksana balonÂ
**
Ku kejar kupu-kupu hingga ke dasar lumpur
Mengabaikan fakta, nasi sudah jadi bubur
Mengeringkan luka dari bilur-bilur
Yang membuat sukma ini babak belur
**
Kukejar kupu-kupu demi kebahagiaan
Hingga ke atas pohon kesombongan dan lumpur kenistaan
Berharap ada riang di sana, meruak benci dalam amukan
Yang membuat nyawa ini melayang
**
Lalu, seorang bijak berkata kepadaku
"Kebahagiaan tak perlu dicari selalu, ia juga tak butuh dicaci melulu"
Hanya perlu membuka telapak perasaanmu
"Lihatlah, kupu-kupu kini hinggap di atas kepalaku"
**
Makassar, 17 Maret 2022
Penulis: Rudy Gunawan untuk Grup Penulis Mettasik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H