Pagi gerimis
Bulir-bulir air lebih banyak dari biasanya
Bukan hanya menempel di dahan dan daun pepohonan
Tapi cukup untuk membasahi tanah dan bebatuan
Ah..... gerimis mengandung
Sebentar lagi akan melahirkan
Terbayang betapa banyaknya suara-suara akan datang
Bukan hanya satu, tapi pasti banyak
Gerimis pagi hari
Kecil tapi lama
Melahirkan suara-suara sekitar
Ungkapan kata bahagia, umpatan kejengkelan, pun ucapan terima kasih
Ungkapan kata bahagia para petani yang sudah lama kekeringan
Celoteh riang anak gembala yang merindukan mainan
Ucapan terima kasih para seniman atas timbulnya inspirasi
Adalah anak keceriaan dari kandungan sang gerimis
Tapi selain keceriaan, ada anak kekesalan yang juga lahir
Ungkapan kekesalan para pengendara motor yang kebasahan di perjalanan
Renungan kesedihan para warga yang rumahnya kemasukan air setinggi lutut
Juga kecemasan pedagang es yang akan mengais rejeki
Ah.... gerimis mengandung
Cepatlah kau mereda
Bukankah sangat indah ketika adanya kerja sama
Biarkan sang mentari meminangmu
Perkawinan kalian mewujudkan keindahan yang tiada tara di kaki cakrawala
Pelangi pelangi alangkah indahmu adalah anak yang kau hasilkan dengan sang mentari
**
Tangerang, 07 Maret 2022
Penulis: Sima Budy untuk Grup Penulis Mettasik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H