Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Akhirnya Makna Membersihkan Toilet Kudapatkan

6 Maret 2022   19:16 Diperbarui: 6 Maret 2022   19:19 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi, mettasik, suhendri

Belum lama ini saya mengamati ruang-ruang di sebuah sekolah yang sedang dalam perbaikan. Sebagian besar dicat ulang, dan beberap lagi sedang diperbaiki. Termasuk ruang toilet yang menjadi bagian penting dalam sebuah bangunan.

Saya jadi teringat kejadian puluhan tahun yang lalu ketika beberapa siswa, termasuk saya diberikan hukuman membersihkan toilet. Kala itu, kami tidak mengerti mengapa hukumannya harus membersihkan toilet. Yang ada di kepala, hanyalah sebuah hukuman yang harus dilaksanakan.

Beberapa diantaranya ada yang protes, namun ada juga yang dengan senang hati membersihkan toilet yang baunya tidak sedap dan kotor, karena memang jarang dibersihkan.

Ada yang mengambil air, ada yang menyikat lantai toilet, dan ada juga yang membantu menyiram beberapa bagian agar bersih.

Setelah lama waktu berlalu, saya kembali teringat kepada hukuman yang memalukan itu. Berasal dari sebuah cerita yang sangat menarik. Tentang guru kepala biara yang sangat terkenal dengan kebijaksanaan dan pengaruhnya kepada banyak orang.

Baca juga: Enak Saja, Setelah Marah-marah Lalu Minta Maaf

Pada suatu hari, Sang Kepala Biara menerima beberapa tamu yang bertanya mengenai hal-hal yang tidak diketahuinya. Seperti biasa, kepala Biara tersebut mampu menjawab serta menjelaskannya dengan sangat baik. Alhasil para tamu yang datang tak henti-henti memujinya.

Setelah para tamu meninggalkan biara, sang Guru segera bergegas menuju toilet biara. Dan Ia melakukan seperti yang dahulu saya lakukan; Membersihkan toilet, menyikat dinding dan lantainya berkali-kali, dan tidak menyisakan setitik kotoran pun.

Aksinya itu diketahui oleh murid-muridnya. Mereka semua terheran-heran. "Mengapa Suhu membersihkan toilet begitu lamanya?"

Kemudian Sang Kepala Biara menjawab, "Murid-muridku, ini saya lakukan karena baru saja tadi pagi kesombongan saya muncul. Agar fenomena yang sama tidak muncul lagi, maka saya harus selalu menjaga kesadaran."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun