"Emang bedanya apa?"
"Ga ada, biar rileks aja. Lagian elo kaku bener kayak kanebo kering" Miya menyeloroh cepat.
"Dasar lo, Mi" Rara tersenyum, ucapan Miya berhasil membuatnya lebih rileks.
Miya meletakkan sumpit yang ia pegang sedari tadi, dan membuka kedua telapak tangannya.
"Ra, kalau gw bagi dua, tangan kanan yang enak dan kiri yang tidak enak. Kita mau hidup kita di tangan kanan terus, selalu untung, hidup sukses, dipuji, happy."
Miya menggerakan tangan kirinya "Tapi kenyataan tidak seperti itu, kita juga punya tangan kiri."
Pasti ada juga rugi, gagal, dicela, sedih, dan lain-lain. Tetapi kalau di kiri ini sering terjadi, bukan berarti elo apes terus"
"Jadi gw pasrah aja dengan semua hal?" Â Â Â
"Justru sebaliknya Ra. Kita bisa berusaha supaya porsi di tangan kanan lebih dominan. Dengan berbuat kebaikan lebih sering, lebih lama dan lebih besar. Sama kayak gym" lanjut Miya.
"Kayak gym?" Rara bingung mendengarnya.
"Elo hanya akan bisa tau manfaat dari gym kalau rutin latihan. Tadinya elo gym hanya sekali seminggu, per sesi 30 menit, pake dumbel 2 kg. Terus ternyata hasilnya gak sesuai."