Melewati hari juga terasa nyaman di saat sekarang. Jaringan komunikasi berjalan normal (sebelumnya beredar kabar, jaringan komunikasi akan diputus dari pusat). Banyak orang yang memanfaatkan dengan mengirim berita, ngobrol di telepon, menonton di media sosial dan hiburan di jaringan film berbayar.
Banyak orang yang juga menghindari rumah di saat Nyepi dengan bermalam di hotel dan villa bersama keluarga dengan alasan berlibur. Bisa jadi, mereka tidak betah dengan hanya berdiam diri. Mereka berharap ada keramaian dengan sejumlah kegiatan lain.
Setelah tigapuluh tahun berlalu, saya melewati Nyepi dengan cara sendiri. Nyepi bagaikan berhenti sejenak dengan hiruk pikuk dunia. Berhenti sejenak untuk mengambil napas saat bernyanyi. Mengambil waktu untuk diri sendiri. Memberikan alam untuk beristirahat sejenak, tanpa kebisingan, tanpa polusi.
Ketika pagi, saya sempat keluar untuk merekam suasana di jalan raya. Selanjutnya, saya hanya menghabiskan waktu dengan membaca buku agama, bermeditasi, dan melakukan water fasting (hanya minum air putih, tanpa menguyah makanan apa pun).
Sehari melewati hari dalam keheningan total.
**
Kuta, Bali, 05 Maret 2022
Penulis: Dhana Putra untuk Grup Penulis Mettasik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H