Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Yoniso Manasikara, Cara Ampuh Menjauhkan Distraksi FOMO

21 Februari 2022   05:43 Diperbarui: 21 Februari 2022   07:23 2946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yoniso Manasikara, Cara Ampuh Menjauhkan Distraksi FOMO (diolah pribadi, gambar: indonesiaimaji.com)

Dilansir VerywellMind FOMO bisa meningkatkan perasaan tidak bahagia. Lebih lanjut dapat mengarah seseorang pada perilaku yang tidak sehat.

Penelitian pada Computers and Human Behavior mengungkapkan FOMO juga dapat menyebabkan distraksi berkendaraan. Malahan dalam kasus tertentu bisa berakibat fatal. Berujung pada kematian.

Misalnya peristiwa kecelakaan yang merengut nyawa artis Vanessa Angel dan suaminya. Joddy, si supir, asik membuat dan melakukan posting Instagram Story saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi.

Yoniso Manasikara dan Ayoniso Manasika

Kita dapat memilih menjadi tuan bagi pikiran kita atau membiarkan pikiran menguasai kita. Menjadi tuan bagi pikiran kita adalah kemampuan mengembangkan faktor mental perhatian yang baik (yoniso manasikara).

Sebaliknya, perhatian tidak baik (ayoniso manasika) menyebabkan kita lepas kontrol. Kita tidak bisa memilah informasi. Mana yang baik, mana yang buruk. Akibatnya terjebak dalam kecanduan digital.

Perhatian yang baik mengarahkan batin untuk condong ke objek yang baik. Mengatur dan menyatukan kesadaran ke dalam objek. Agar dapat hadir setiap momen, faktor mental ini perlu dilatih dan dikembangkan agar menjadi kuat dan trampil.

Yoniso Manasikara membuat pikiran mudah fokus pada aktivitas yang sedang dilakukan. Distraksi tidak gampang mempengaruhi kita. Pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu tanpa kekeliruan maupun kesalahan.

Baca Juga: Fenomena Kehidupan itu Adalah "Tak Bisa Mengelak"

Tanpa kita sadari, sebenarnya kita sudah menggunakan faktor mental ini dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saat ibu merawat bayi. Bayi yang baru lahir biasanya pola tidur terbalik. Pagi dan siang hari lebih banyak tidur. Malam hari lebih banyak terjaga.

Pada saat itu seorang ibu bagai bekerja 24 jam. Sepanjang pagi hingga sore hari melakukan aktivitas rutin. Sepanjang malam menjaga bayinya. Kondisi yang letih dan lelah membuatnya tertidur pulas malam hari. Bahkan hujan lebat dengan suara petir menggelegar pun tidak mampu mengusik tidurnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun