Ku tatap kau lekat-lekat tanpa bergeming.
Tempat yg senantiasa jadi sandaranku.
Di kala hati ini nelangsa penuh kegalauan akan duka derita kehidupan.
**
Ku diam,
Terus menatapmu.
Kaupun membalas menatapku
**
Ahhhh..
Andai, Kau bisa bicara,
Kan ku dengar celotehanmu saat ini.
Layaknya sahabat yg t'lah lama tidak bersua.
**
Tubuhmu terlihat tetap kokoh.
Meski wajahmu terlihat kusam dan pucat termakan sang waktu.
Meski Letih,
Kau tetap tersenyum menjalani hidup beriringan dengan sang kala.
**
Ku hampiri dirimu,
Ku bentangkan kedua tanganku bak memeluk ayah.
Kaupun membalas memelukku dengan penuh kehangatan.
**
Terima kasih....
wahai Sang Dinding
Sahabat setiaku selama ini.
**
Jakarta, 15 Februari 2022
Penulis: Johny Hanjaya untuk Grup Penulis Mettasik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H