Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Fenomena Kehidupan Itu Adalah "Tak Bisa Mengelak"

6 Februari 2022   04:23 Diperbarui: 6 Februari 2022   05:23 1946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat pasang fenomena kehidupan tersebut adalah; untung - rugi, nama baik - nama buruk, pujian - celaan, dan kebahagiaan - penderitaan.

Empat yang pertama dari fenomena kehidupan berpasangan tersebut adalah yang baik dan menyenangkan, serta diinginkan oleh banyak manusia. Empat yang kedua dari setiap pasangan adalah yang tidak baik dan tidak menyenangkan, serta umumnya ingin dihindari oleh rerata manusia.

Yakinlah bahwa tidak ada manusia di masa sebelumnya, masa sekarang, maupun di masa yang akan datang, yang selalu menerima fenomena kehidupan yang baik dan menyenangkan saja. Tidak akan ada manusia seperti ini di sepanjang masa, yang selalu berhasil menghindari semua fenomena kehidupan yang tidak baik dan tidak menyenangkan.

Kita perlu mengembangkan kesadaran bahwa kehidupan ini laiknya roda yang berputar, kadang di atas (mendapatkan yang baik dan menyenangkan) dan lain waktu di bawah (harus menerima yang tidak baik dan tidak menyenangkan).

Kesadaran ini akan membuat kita lebih siap menghadapi berbagai fenomena yang baik dan menyenangkan maupun yang tidak baik dan tidak menyenangkan dalam kehidupan ini.

Pikiran positif harus selalu disetel terutama sewaktu kita "dijajal" oleh fenomena kehidupan yang tidak baik dan tidak menyenangkan. Kita tidak boleh terlalu bersedih hati dan bermuram durja. Kita mengerti bahwa fenomena ini tak terelakkan dalam kehidupan.

Demikian pula sewaktu kita dilimpahi dengan fenomena kehidupan yang baik dan menyenangkan. Kita tidak lantas menjadi bergembira secara berlebihan. Kita mengerti bahwa hal ini tidak kekal sehingga kita tetap mampu mengontrol diri dengan baik.

Kita harus menjaga keseimbangan pikiran dan batin dalam menghadapi berbagai fenomena kehidupan yang datang silih berganti. Keseimbangan pikiran dan batin ini merupakan salah satu modal untuk menggapai kebahagiaan yang hakiki dalam mengarungi kehidupan secara sempurna.

Sayangnya keseimbangan pikiran dan batin tidak bisa diminta untuk diberikan atau ditransfer kepada kita. Cara untuk mendapatkannya hanyalah dengan berlatih, berlatih, dan berlatih terus.

Kita harus berlatih menyadari dan menyeimbangkan pikiran dan batin kita dimulai dari hal-hal kecil yang baik dan menyenangkan maupun yang tidak baik dan tidak menyenangkan.

Dengan cara tersebut, perlahan keseimbangan pikiran dan batin akan terbentuk di dalam diri kita. Akhirnya keseimbangan pikiran dan batin akan menjadi kemampuan otomatis yang muncul apapun fenomena kehidupan yang harus kita terima dan hadapi sewaktu menjadi kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun