Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Upekkha: Belajar untuk Tidak Belajar

30 Januari 2022   06:12 Diperbarui: 30 Januari 2022   06:15 1241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengacu kepada sikap seseorang untuk tidak menilai, tidak memihak, tidak menolak, dan juga tidak menerima.

Tujuannya untuk melepaskan diri dari perangkap emosional dalam batin. Semisalnya marah karena tidak lulus ujian, sedih karena kehilangan kepemilikan, atau gembira karena mendapat pujian.

Oleh sebab itu, tidak perlu terlalu larut dalam kesedihan, dan tidak terjebak dalam euforia kegembiraan. Berusaha tenang dengan menyadari bahwa segala sesuatu tidak kekal adanya (anicca). Serta menyadari bahwa ada sesuatu yang berada di luar kekuasaan kita (anatta).

Jika kita tidak bisa menerima kedua konsep ini, maka timbullah penderitaan (dukkha).

Sebagai output dari Upekkha, kita pun tidak menghakimi, tidak menilai, dan tidak membandingkan.

Jadi bersikap Upekkha adalah melihat segala sesuatu apa adanya. Melihat segala sesuatu dengan lebih objektif. Melihat semua orang setara, terlibat dalam percakapan yang saling menghargai, dan setiap momen itu sama pentingnya.

Kita dapat bersahabat dengan suka dan duka sekaligus. Karena duka tidak dibenci, dan suka tidak dimanja.

Pada akhirnya "Learn to Unlearn" memang hanyalah sebuah jargon. Setiap saat kita memang terus belajar. Namun, jangan sampai pelajaran-pelajaran baru kemudian merisak dan merusak kemurnian berpikir kita.

Bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah apa adanya. Dia hanya akan berbeda dengan paradoks pemikiran yang ada.

**

Makassar, 30 Januari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun