Hujan dirindukan, karena saat itu benci dengan udara yang panas, pengap, ingin agar hujan turun, supaya udara lebih sejuk.
Hujan yang dibenci, hujan yang dirindukan bukan karena turun atau tidaknya hujan, tapi karena keinginan. Benci dan rindu hanya karena keinginan.
Jika suatu saat hujan yang dibenci benar-benar berhenti dan hujan yang dirindukan turun, apakah nanti kebencian dan kerinduan pada hujan akan berakhir ?. Tidak, karena keinginan akan terus berulang-ulang, tiada hentinya, tidak ada habisnya.
**
Banyak hal di dunia ini, selain dibenci juga dirindukan, bukan karena berbeda, tapi karena keinginan. Benci dan rindu hanyalah ciptaan keinginan.
Hidup terasa penuh beban, hidup menyakitkan atau segala macam kesulitan hidup, harapan tidak tercapai, jika melihat kembali, tidak ada bedanya seperti hujan, diciptakan oleh keinginan yang tidak tercapai, keinginan yang tidak pernah ada hentinya.
Jika memaknai hujan hanyalah sebagai proses yang berjalan sesuai hukumnya, tanpa mengaitkan apa yang diinginkan, maka tidak ada lagi benci, tidak ada lagi rindu. Karena saat tidak ada keinginan untuk mengatur hujan.
**
Jakarta, 18 Januari 2022
Penulis: Jayanto Chua untuk Grup Penulis Mettasik