**
Aktivitas yang penulis laksanakan setiap hari sangatlah padat, bahkan waktu terasa kurang. Andaikan bisa, rasanya 24 jam ingin ditambah, walaupun itu tidak mungkin terjadi.
Pagi hari menjelang, interaksi pertama dilakukan bersama dengan anggota keluarga. Sarapan pagi dan bersiap-siap untuk melakukan aktivitas keseharian.
Jika tidak terlalu terburu-buru, canda tawa kadang terselingi. Tapi, kadang juga pembicaraan mengarah ke hal yang lebih serius. Apakah tentang nilai ujian anak, atau rencana-rencana masa depan.
Apapun itu, pikiran akan terbagi dua. Baik dan buruk.
Dalam perjalanan berangkat kerja, penulis pun bertemu dengan banyak orang di tengah jalan. Ada yang kebut-kebutan, ada yang lamban, dan ada yang sedang-sedang saja mengendarai kendaraannya.
Setiap orang punya alasannya masing-masing. Yang lamban bisa saja karena manajemen waktunya baik, atau memang tidak terburu-buru saja. Yang cepat mungkin akibat ada urusan, atau memang sifatnya yang ugal-ugalan.
Lucu menyadari fakta, bahwa tindakan yang dilakukan orang lain dapat mempengaruhi pikiran kita. Padahal, diri hanya sedang mengemudi saja.
Yang lamban diklaksonin, yang buru-buru dimaki, yang wajar-wajar saja, tidak dipuji.
Dengan melihat kejadian-kejadian yang ada dalam perjalanan menuju tempat kerja, sesungguhnya pikiran penulis sudah "bekerja." Ia memberikan respon baik atau buruk terhadap hal-hal yang dilihat dalam perjalanan.
Sederhanakan lagi, apapun itu, pikiran hanya akan terbagi dua. Baik dan Buruk.