Dikisahkan dalam Suataloka Sutta, suatu ketika Buddha Gautama ditanya oleh murid beliau Bhante Ananda:
"Yang Mulia, apa yang dimaksud dunia itu kosong?"
Buddha Gautama menjawab:
"Karena kosong dari ini miliki, ini diriku, ini aku, maka dunia ini kosong".
Sunnata (dibaca sunyata), kekosongan merupakan sebuah pencapaian ketika seseorang telah enggan pada dunia yang fana. Keengganan bukan karena menolak atau membenci, bukan juga karena menginginkan kedamaian, bukan karena menginginkan kekosongan, tetapi karena pemahaman atas kebenaran, karena berkembangnya kebijaksanaan.
Kebijaksanaan yang berkembang karena adanya pemahaman bahwa dunia yang fana ini tidaklah kekal (anicca), yang tidak kekal tidak memuaskan (dukkha), semua yang tidak kekal, yang tidak memuaskan, tidak dapat dikendalikan, tidak dapat dikatakan sebagai ini milikku, ini diriku, ini aku (anatta).
Ketika tidak lagi tertarik pada dunia yang fana ini, maka tidak ada lagi benci, tidak ada cinta, tidak ada kesedihan, sirnanya nestapa, yang ada hanyalah kekosongan. Kedamaian yang sulit dibayangkan, kedamaian yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang mencapainya.
**
Catatan:
Dalam bahasa Indonesia berdasarkan KBBI, sunyata diartikan sebagai kebenaran atau kenyataan
**