Donor darah Sukarela. Namanya juga sukarela, artinya harus dibarengi dengan perasaan suka dan rela.
Rela versi KBBI artinya: bersedia dengan ikhlas (hati); perkenan, izin (persetujuan). Intinya adalah memberikan sesuatu yang berharga tanpa pamrih. Darah adalah sumber kehidupan. Sebagian disematkan untuk menyelamatkan banyak nyawa, rasanya tak bermasalah.
Sementara suka, artinya berkeadaan senang; girang; (dari hati). Untuk ini, saya sederhanakan saja -- bahagia.
Rela sudah pasti, karena jika tidak maka kita tidak perlu capek-capek ke PMI. Namun, Bahagia belum tentu. Bisa saja pada saat darah kita diambil, pikiran kita sedang mumet akibat tagihan bulanan yang menumpuk.
Atau mungkin juga perasaan kita biasa-biasa saja. Toh, datangnya rame-rame. Apa sih yang istimewa?
Teman, menurut saya itu salah.
Berdonor darah dalam kondisi bahagia itu sangat penting. Karena energi positif saat berbagi akan tersalur ke penerima donor darah. Tidak percaya? Tanyalah pada rumput yang bergoyang.
Oke, mungkin saja teori ini terkesan tidak masuk akal. Tapi, tidak usah dulu dipikirkan. Kening tidak perlu dikerutkan. Nanti hati juga ikut-ikutan keriput.
Mulailah dari diri sendiri. Yakinlah bahwa donor darah adalah sebuah proses yang berbahagia. Membayangkan betapa nanti ia akan berguna. Darah yang dicintai keluar tanpa ada penyesalan. Karena semuanya demi kebaikan.
Perasaan bahagia ini tidak ternilai. Jadi, jika kita tidak berbahagia, artinya ada yang salah di sini.
Lagipula perasan bahagia itu menular. Bagi kalian yang tidak percaya, coba tersenyumlah, maka orang-orang di sekitarmu juga akan tersenyum. Itu refleks Namanya. Kecuali ada satu dua yang sedang bete, yauda.
Sekali lagi, bagi kalian yang masih belum percaya, yakinlah bahwa berbahagia itu penting. Mulailah dari sekarang hingga donor darah berikutnya.
**
Kondisi pandemi membuat stok darah terbatas. Hari ini, saya baru saja selesai berdonor darah. Rasanya bahagia sekali. Sebabnya semuanya dimulai dari rasa syukur.
Tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama. Mampu berdonor darah artinya tubuh masih sehat. Baik jasmani maupun rohani. Bonusnya adalah merasa seperti superhero. Muncul pada saat dibutuhkan, menyelamatkan banyak nyawa dan selalu dikenang.
Perasaan bahagia ini masih ada sampai saat ini. Mungkin masih bisa bertahan hingga beberapa minggu ke depan. Dalam pikiran positif, saya selalu menjaga ritme pikiran, "semoga darahku bisa memberikan manfaat yang tepat."
Sayangnya, sang superhero ini punya kelemahan juga. Rupanya ia takut dengan jarum suntik. Yang kecil saja keder, apalagi yang besar. Angker!
Untungnya saya punya banyak fans. Terutama suami dan anak-anak. Mereka lebih dulu berdonor darah. Jadilah saya tidak sendirian. Saya merasa seperti Avengers, ramai-ramai menghadapi musuh bersama.
Akhirnya, saya berhasil melewatinya. Besarnya jarum tak seseram ukurannya. Tidak sakit saat ditusuk, tidak terasa saat ia menyeruduk. Enteng!
Tubuh yang sehat adalah syarat utama. Tubuh menjadi lebih sehat adalah hadiah yang kudapat. Setelah mengalahkan musuh, rasanya ada juga yang bisa dijadikan cenderamata.
Jadilah spanduk dari PMI tersimpan manis di dalam folder galeri gawaiku. Isinya berupa informasi tentang manfaat berdonor darah;
1. Menjaga Kesehatan jantung.
2. Menurunkan kadar kolesterol.
3. Menyeimbangkan kadar zat besi dalam tubuh.
4. Meningkatkan Produksi sel darah merah.
5. Meningkatkan Kesehatan psikologis.
6. Mendeteksi penyakit serius, dll
Ini belum termasuk manfaat yang tidak tertulis. Seperti fungsi darah yang berguna untuk mendistribusikan oksigen. Jadi, berdonor darah sama seperti membantu orang bernapas. Betapa mulianya.
Mungkin saja, banyak di antara kalian yang merasa jika rasa bahagiaku ini berlebihan. Bukankah setiap saat bisa berdonor darah?
Hai sobat, sang superhero ini karirnya tidaklah mulus. Kendati ia berhasil menolong banyak orang, dulunya ia tidak bisa karena tidak mampu.
Beberapa tahun yang lalu, saya sudah terdaftar sebagai pendonor. Sayangnya setelah dicek, Hb-ku kurang dari 12,5 g/dl.
Akhirnya cita-citaku mandek. Ditambah lagi dengan bumbu kisah misteri yang kurang sedap. Sahabat saya konon pernah pingsan setelah disuntik. Syukurnya, sekarang tidak lagi.
Kisah sang sahabat tidak lagi seram. Saya bisa menyimpulkan jika setiap orang memiliki riwayat kesehatan yang berbeda-beda. Sekali lagi saya bersyukur, diriku masih sehat.
Mulai saat ini, saya pun bertekad. Menjalani hidup sehat agar kondisi badan saya bisa stabil dan menjadi pendonor darah tetap.
Semuanya demi kepentingan bersama. Berbagi kebahagiaan agar seluruh mahluk berbahagia.
Tindakan dan pikiran yang positif akan menghasilkan dana kebaikan yang tidak ternilai. Karma baik pun tidak perlu masuk hitungan. Ia akan datang dengan sendirinya.
Nah, bagi kalian yang ingin jadi superhero juga. Nih, persyaratannya;
- Usia minimum 17 Tahun.
- Berat badan minimal 45 Kg.
- Sehat Jasmani dan rohani.
- Tekanan darah normal. ( >Sistolik = 90-150 mmHg, dan
- Hb: Min. 12,5 g/dl. Max.17 g/dl
- Bagi wanita tidak sedang hamil, menyusui.
- Suhu tubuh 36,6-37,5 C
Selamat berdonor darah, dan selamat menikmati kehidupan sebagai superhero. Oh ya, saya belum menemukan nama tepat bagi diriku; Happy Girl? Metta Girl? Ah, Dondarela mungkin yang paling pas.
MettaCittena
**
Jakarta, 09 Desember 2021
Penulis: Yuliana untuk Grup Penulis Mettasik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H