Lagipula perasan bahagia itu menular. Bagi kalian yang tidak percaya, coba tersenyumlah, maka orang-orang di sekitarmu juga akan tersenyum. Itu refleks Namanya. Kecuali ada satu dua yang sedang bete, yauda.
Sekali lagi, bagi kalian yang masih belum percaya, yakinlah bahwa berbahagia itu penting. Mulailah dari sekarang hingga donor darah berikutnya.
**
Kondisi pandemi membuat stok darah terbatas. Hari ini, saya baru saja selesai berdonor darah. Rasanya bahagia sekali. Sebabnya semuanya dimulai dari rasa syukur.
Tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama. Mampu berdonor darah artinya tubuh masih sehat. Baik jasmani maupun rohani. Bonusnya adalah merasa seperti superhero. Muncul pada saat dibutuhkan, menyelamatkan banyak nyawa dan selalu dikenang.
Perasaan bahagia ini masih ada sampai saat ini. Mungkin masih bisa bertahan hingga beberapa minggu ke depan. Dalam pikiran positif, saya selalu menjaga ritme pikiran, "semoga darahku bisa memberikan manfaat yang tepat."
Sayangnya, sang superhero ini punya kelemahan juga. Rupanya ia takut dengan jarum suntik. Yang kecil saja keder, apalagi yang besar. Angker!
Untungnya saya punya banyak fans. Terutama suami dan anak-anak. Mereka lebih dulu berdonor darah. Jadilah saya tidak sendirian. Saya merasa seperti Avengers, ramai-ramai menghadapi musuh bersama.
Akhirnya, saya berhasil melewatinya. Besarnya jarum tak seseram ukurannya. Tidak sakit saat ditusuk, tidak terasa saat ia menyeruduk. Enteng!
Tubuh yang sehat adalah syarat utama. Tubuh menjadi lebih sehat adalah hadiah yang kudapat. Setelah mengalahkan musuh, rasanya ada juga yang bisa dijadikan cenderamata.
Jadilah spanduk dari PMI tersimpan manis di dalam folder galeri gawaiku. Isinya berupa informasi tentang manfaat berdonor darah;
1. Menjaga Kesehatan jantung.
2. Menurunkan kadar kolesterol.
3. Menyeimbangkan kadar zat besi dalam tubuh.
4. Meningkatkan Produksi sel darah merah.
5. Meningkatkan Kesehatan psikologis.
6. Mendeteksi penyakit serius, dll