Mohon tunggu...
grover rondonuwu
grover rondonuwu Mohon Tunggu... Buruh - Aku suka menelusuri hal-hal yang tersembunyi

pria

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Honorer yang Malang

11 Februari 2019   10:50 Diperbarui: 3 Oktober 2019   08:38 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sorak-sorai teman jadi seperti suara pembenaran,dan dukungan moral.  Bahwa apa yang dilakukan oleh sianak itu hebat. Justru karena sorak-sorai itulah, maka sianak murid itu bertindak brutal tanpa merasa takut dan tanpa merasa bersalah.

Selain sorak sorai, ada seorang anak yang lain merekam dalam video persitiwa  itu. Tentu saja video itu bukan bermaksud untuk melapor kejahatan yang dibuat oknum murid itu kepada publik.

Sianak yang merekam peristiwa itu, juga tidak bermaksud untuk mengajak publik untuk mendiskusikan tema buly didalam kelas. Si anak hanya merekam moment istimewa yang keren dan  heboh itu, untuk disharing kepada sesama remaja.

Jadi yang mesti minta maaf bukan hanya sianak murid yang memegang leher siguru. Seluruh anak dikelas itulah yang membuly siguru honorer. Makanya seluruh murid dalam kelas itu bersama orang tua mereka, mesti mengaku bersalah dan meminta maaf kepada si guru honorer yang malang dan penyabar itu. 

Status Honorer Sebagai Penyebab.

Pertanyaan lain yang perlu kita ajukan adalah: "Dimana wibawa seorang guru". "Mengapa guru itu kehilangan wibawa dimata murid-murid yang baru SMP itu".

Wibawa guru yang lemah ditentukan oleh berbagai aspek. Salah satu aspek penunjang lemahnya wibawa guru itu adalah status guru "honorer" itu.

Murid-murid memandang enteng kepada guru honorer. Karena mereka tahu guru honorer tidak menentukan. Keputusannya tidak mengikat. Apapun yang dibuat murid-murid kepada guru honorer tidak akan ada konsekwensi apa-apa.

Sebaliknya si guru honorer segan, bahkan takut bertindak lebih, misalnya bersikap agak keras kepada anak-anak nakal. Siguru honorer takut berbuat kesalahan pada sekolah. Mengapa?

Karena si guru honorer mesti terus menerus menunjukkan pengabdiannya kepada otoritas sekolah. Otoritas sekolah punya peran signifikan, apakah guru honorer bisa diangkat atau tidak. Makanya  Guru status honorer itu seperti sedang mengalami peloncoan.

Jadi bukan hanya murid-murid yang bersalah pada guru honorer itu. Institusi pendidikan juga ikut bersalah. Mereka ikut menurunkan wibawa  guru-guru honorer. Murid-murid dan lembaga pendidikan itulah yang membuly siguru honorer. Karena itu  bukan hanya murid dan orang tuanya yang mesti mengaku bersalah dan meminta maaf. Institusi pendidikanpun mesti mengaku bersalah dan memohon maaf kepada siguru honorer yang malang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun