Anies Baswedan sengaja "menggunakan" ideologi garis keras itu, hanya  untuk mempertajam sentimen dalam masyarakat. Sentimen masyarakat itu melahirkan polarisasi. Dan masyarakat yang terpolarisasi itu , gampang dimobilisasi dan gampang digiring seperti kambing masuk kedalam kandang.  Ideologi garis keras yang sebetulnya ditentang Anies  itu, sekarang digunakannya sebagai alat untuk mencapai tujuan politik jangka pendek.
Anies Baswedan berani melacurkan diri untuk mencapai tujuan politik kekuasaan. Sedangkan Geert Wilders dalam tubuh dan darahnya adalah pelacur sejak awal. Semua orang tahu itu.
Geert Wilders jujur pada ideologi yang diyakininya. Sementara Anies Baswedan rela menggunakan kendaraan yang tidak disukainya untuk mencapai ambisinya. Anies tidak jujur pada dirinya sendiri.