Mereka melompat sambil mengcakar dan menggigit pelindung sihir kami. Mereka sangat agresif hingga pelindung kita mulai terlihat akan retak.Â
Greenny menahan dengan kekuatan sihirnya. Mereka tetap berdatangan dan sangat banyak sekali, aku merasakan sekitar 20 makhluk itu menyerang.Â
Tiba-tiba tumbuhan menjalar menyerang para Yoxulz. Salah satu tumbuhan itu membelit mereka dan ada memukul mereka dengan jalar mereka yang besar dan tebal. Salah satu jalar itu memecut binatang-binatang tersebut untuk bubar dan menjauh dari kita.Â
Di tengah-tengah tumbuhan menjalar itu terdapat figur manusia yang memakai jubah yang besar. Dia berdiri bersama dengan lentera yang mengambang. Lentera terbuat dari tanaman menjalar.Â
Setelah makhluk-makhluk buas itu pergi, sang penolong kami tidak berkata apa-apa cuma menyuruh kami untuk mengikuti dia.Â
Kami mengikuti dia, ternyata tempatnya tidak terlalu jauh. Penolong kami ini tinggal di sebuah pondok yang kecil yang hangat penuh dengan buku-buku, ramu-ramuan, lilin-lilin, cairan kimia, dll. Aku merasa sang penolong kami ini adalah seorang penyihir.Â
"Kamu tinggal sendirian di sini?" Aku bertanya kepada dia setelah kami masuk ke dalam pondoknya.Â
Dia membuka jubahnya dan menunjukan wujudnya. Wujud penolong kita adalah seorang wanita cantik yang memiliki 1 sayap di sebelah kanannya. Salah satu sayapnya patah atau putus. Wanita itu memiliki sepasang tanduk, akan tetapi tanduk kirinya telah patah. Matanya kirinya juga buta yang ditutup oleh perban yang bergambar bunga. Â Wanita ini memiliki rambut biru muda seperti warna langit yang panjang sebahunya. Kaki wanita ini bukanlah kaki manusia melainkan kaki seekor kambing atau kuda.Â
Makhluk cantik ini menyiapkan sup yang panas yang dia panaskan dia api unggun. Dia juga mengambil beberapa bumbu dan ramuan yang dia masukan ke dalam sup tersebut. Setelah dicampur oleh ramuan tersebut, sup itu mengeluarkan bau yang aneh.Â
Dia mulai membagikan sup itu kepada kami semua. Aku mulai sup tersebut berwarna hijau kental dan terdapat tulang kepala binatang yang mengambang keluar diatas sup. Tulang binatang itu terlihat seperti kepala tikus. Aku rasanya mau muntah melihat sup tersebut.Â
Con-con dan Greenny tetap memakan sup tersebut dengan lahap. Rasanya mereka tidak peduli bentuk makanan tersebut dan mereka sangat kelaparan.Â