Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Penyihir dari Axtraliz-Chapter 8

26 Januari 2020   16:28 Diperbarui: 26 Januari 2020   16:35 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Apa yang dia lakukan di gunung itu?"

"Saya sendiri tidak tahu apa yang dia inginkan ke gunung itu. Gunung itu tidak bisa kunjungi. Cuma penyihir Axtraliz, yaitu kamu sendiri. Orang dari dunia Xeo dan Mortaz tidak bisa ke gunung itu."

"Gunung Zenox itu gunung apa itu?"

"Gunung itu penuh dengan binantang buas dan susah dilalui. Menurut cerita kalau pergi ke gunung situ harus membawa kunci keseimbangan."

"Kunci keseimbangan?" Dia maksud kunci yang aku pegang itu.

"Menurut cerita kalau ke gunung sana dan membawa kunci keseimbangan, kamu akan dipilih menjadi penyihir Axtraliz. Yah itu menurut legenda. Saya tidak terlalu percaya dengan legenda. Saya dan keluarga saya telah tenang di sini dan mau mencari kata-kata omong kosong legenda."

Aku merasakan suara panggilan yang berbisik ke dalam kepalaku. Seperti terasa suara kunci itu memanggil, tapi suara tersebut bukanlah suara seorang wanita, melainkan suara seorang laki-laki dewasa. Orang-orang sekitarku juga merasakan dering tersebut. Yezolla bertanya,"Kalian mendengar suara berdering?"

"Aku mendengar suara berdering." Aku menjawab pertanyaan dia.

"Suara itu berada di lobby utama. Seseorang membunyikan dering itu."

"Rumah nantarkan sang penyihir di lobby utama."

Saya membuka pintu didepan saya dan ruangan di dalam pintu berubah seketika menjadi lobby utama.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun