Mohon tunggu...
steven tamstil
steven tamstil Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru and penulis yang memiliki banyak hobby

Telah bekerja sebagai graphic designer and telah menjadi guru dan menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Secret Club - Chapter 1

4 Februari 2019   17:00 Diperbarui: 4 Februari 2019   17:54 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Natalia ternyata memperhatikan kemampuanku, saya tidak sadar kalau dia memperhatikan saya. Saya harus memgulang memori saya seperti dalam mesin waktu. 

Saya gunakan gambaran pikiran saya untuk mengecek memori saya, saya gambarkan seperti ruang perpustakan yang ada di rumah saya yang penuh dengan buku dan computer, tapi ruangan itu berwarna merah. Itu caranya saya mengorek memori saya yang ada di dalam otak memories saya. 

Mungkin pernah ingat, kartun seperti orang kecil di dalam otak kamu yang bekerja seperti kantor, pabrik, atau ruang pengendali, kayak Fairy Odd parents, Timmy Tunner masuk ke dalam otak babysitter-nya Vicky di dalam otaknya ada yang kendalikan seperti orang-orang kecil. Kalau saya, cuma saya sendiri dan bekerja di ruangan saya. Memang kedengaran sangat lucu.

Saya mulai bekerja dan mulai membongkar semua memory yang ada di dalam otak saya. Saya mengingat kembali gerak-gerik dia selama ini yang telah saya simpan dalam ingatan saya. Dengan kemampuan saya, saya seperti mengulang gambaran tersebut seperti mengulang video recorder yang tersimpan dalam otak saya. 

Saya memperhatikan gambaran tersebut dan mulai memfokus kepada Natalia yang terlihat makan siang di kantin pada saat makan siang. Gambaran tersebut kita dalam keadaan jam makan siang. Saya melihat Natalia membelakangi saya, rasanya bagaimana dia melihat saya dan dapat memperhatikan saya. Natalia terlihat asik mengobrol dengan teman-temannya. Tidak mungkin dia bisa memperhatikan saya dengan cara membelakangi saya.

Gambaran dipikiran saya mulai menunjukan Natalia dan bersama temen-temen geng nya sedang bercakap-cakap dan hendak membeli makanan dan minuman. Saya melihat dengan jelas dia membeli roti lapis yang berisi ikan Tuna dan susu coklat kotak, semua itu dia bayar dengan uang 50 ribu rupiah dan kembalian yang dia dapat adalah 5000 rupiah. Kemungkian kedua makanan dan minuman itu seharga semuanya 45000 rupiah. Saya melihat Natalia cuma membuang waktu dia dengan berbicara dengan teman-temannya mengenai gossip tentang cowok yang disukai teman baiknya.

Saya memperhatikan gambar di pikiran dengan detail. Saya memperhatikan Natalia lebih detail dan lebih fokus. Saya seperti pengutit, tapi ini ada dalam memories saya. Setelah itu saya mulai sadar, dia memperhatikan saya bukan mata dia atau naluri dia. Melainkan telepon genggam dia. Dia juga selama itu merekam gerak gerik saya dengan Spy Camera yang bentuk bros. Ternyata bukan dia sendiri, melainkan ada orang lain lagi membantu dia. Orang lain dapat membaca gerakan saya dan kemampuan saya.

"Ternyata ada orang lain yang memperhatikan saya dan bukan hanya kamu, Natalia. Orang lain yang menyuruh anda untuk menyelidiki saya dan menguji kemampuan saya." Saya keluar dari dunia memory saya dan langsung mengucapkan kata-kata itu.

Natalia tersenyum dan terkejut. Dia tercengang dengan kemampuan saya. Dia mulai berkata,"Itu sebabnya saya membutuhkan anda sebagai rekan kerja saya."

Secara tidak langsung, saya telah sampai di rumah saya. Saya merasa saya berada di dalam ruang memory saya cukup lama sekali.

"Kamu sudah sampai, nanti kita bertemu lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun