Menjadi seorang Pemimpin, selalu mengharapkan suatu proses membuahkan hasil yang sempurna.
Minimal, seperti yang pernah dilakukan sebelumnya.
atau sesuai standart yang dia tentukan.
Â
Memang benar, seharusnya seperti itu.
Sehingga, banyak sekali intervensi, arahan, supervisi "tembak ditempat"
bukan lagi evaluasi di akhir, yang mana terkadang anak buah melaksanakan instruksi hanya sebagai pelaksana.
juga mencari celah agar nantinya "tidak disalahkan" akan Hasil yang di dapat.
Â
Itu bukan pemimpin yang memberi peluang anak buah menjadi orang yang bisa diandalkan.
Â
Biarkan anak buah menjalankan instruksi, sesuai kapasitas yang dia bisa lakukan.
Pemimpin, cukup memiliki antisipasi jika eksekusi melenceng dari esensi kegiatan.
Â
Biarkan mereka melakukan inovasi & improvisasi yang mungkin di luar dugaan seorang pemimpin.
Biarkan..mereka..suatu saat nanti.. menggantikan posisi pemimpin.
Â
Pemimpin yang berhasil, mungkin adalah yang mampu mengangkat anak buahnya hingga sejajar dengan dirinya.
Â
Silahkan berkreasi...
Pemimpin anda, tidak selamanya bisa menjadi "Bapak buah" anda.
Dia pasti memiliki harapan dan obsesi untuk lebih dari "hanya" seorang pemimpin yang sekarang ini...
Â
"Anak buah" jangan hanya puas dengan "posisi" anda sekarang ini...
Bukan "posisi" sebatas jabatan atau kompensasi atas hasil jerih payah sebagai eksekutor.
Tetapi, pengalaman dan ketangkasan anda untuk men-sikapi keadaan.
Â
~Terima kasih, untuk seluruh supportnya hingga saat ini~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H