Karena perlunya akan sikap serta upaya tersebut karena realita hari ini kita kerap sering mendapati sebuah kabar di media baik media cetak, televise terlebih di media social terkait isu – isu yang tidak meng-enakan bahkan sebuah sikap yang memalukan muncul dari sebuah kasuitik segenap pemuda pemudi di tanah air dari mulai tawuran antar pelajar, sex party, narkoba, protitusi hingga kasus korupsi yang banyak menjerat para pejabat public dan petinggi partai di indonesia yang mana itu pula kebanyakan pejabat yang masih tergolong kategori orang – orang muda, seperti Nazaruddin, Annas urbaningrum, Angelina sondakh dll. Dari sini cukup tampak terlihat jelas bahwa bangsa kita. Bangsa indonesia mengalami suatu degradasi baik itu moral, akhlaq serta krisis literasi tentu hal ini disinyalir adanya indikator yang menjadikanya faktor terhadap mereka melakukan hal – hal yang demikian salah satunya faktor, lingkungan keluarga, ekonomi termasuk faktor penggunaan tekhnologi yang tidak di imbangi dengan kontrol iman sehingga hal itu tidak lagi berorientasi pada nilai, baik nilai yang dimaksud adalah nilai asas manfaat maupun nilai yang secara khusus yang di ajarkan oleh hukum – hukum agama maupun, hukum negara.
Dari perihal inilah para pemuda kita hendaknya mampu berdinamika menyikapi problem bangsa yang semakin hari semakin carut marut, kemana lagi masa depan bangsa ini disandarkan kalau bukan di pundak para pemudanya, oleh karenanya marilah kita semua khususnya para pemuda yang sebagai kader umat dan bangsa untuk bersatu, saling mengingatkan akan hal- hal negatif terlebih lagi kita semua segenap para pemuda yang beridentitas sebagai muslim maka kalimat ber-faastabiqul khairat sebagaimana yang diperintahkan rasul harusnya menjadi hal yang prinsipil, bukan hanya itu bahkan terlebih lagi rasulaullahpun menyerukan kepada kita semua untuk ber-ammar ma’ruf nahi munkar.
Kita sebagai pemuda muslim yang pernah di lahirkan hidup dan berdomisili di tengah diantara pulau beserta samudra yang membentang luas yang memiliki beragam suku, ras, budaya, serta kepercayaan yang beragam. yang kemudian kita sebut adalah INDONESIA yakni suatu bangsa dengan komposisi dominasi mayoritas muslim sehingga sudah seyogyanya peran kita sebagai generasi muda sebagai kader umat dan bangsa adalah kita mampu mengejawantahkan nilai – nilai pancasila yang mana di dalamnya sudah termaktub nilai – nilai keumatan.
Tentu saya ingatkan kembali bahwa upaya ini butuh konsistensi dari semua pihak terlebih pemerintah untuk membuat sebuah formulasi yang mengarah kesana yang bukan lagi hanya sekedar wacana belaka melainkan harus termanifestasikan lewat sebuah program nyata yang sifatnya terpadu, serentak yang dilaksanakan oleh semua kelembagaan di seluruh indonesia dari kementrian hingga sampai pada level UPTD yang mana program tersebut telah memiliki muatan sebuah strategi sebagai upaya pendidikan moral dan bimbingan akhlaq.
Dengan perihal tersebut di harapkan peran dan eksistensi serta produktifitas pemuda sebagai kader umat dan bangsa dapat kembali muncul mewarnai cakrawala keumatan dan kebangsaan.
semoga kitasenantiasa tercerahkan.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H