Mohon tunggu...
Griya Wibs
Griya Wibs Mohon Tunggu... Lainnya - Pejuang Kehidupan

Cobain aja jadi versi terbaik diri kita!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bekerja dari Rumah untuk Ibu, Hadiahkah?

9 Oktober 2020   10:05 Diperbarui: 9 Oktober 2020   10:39 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Corona Virus Deaseas-19 (Covid-19) membuat banyak kantor mengharuskan pegawainya untuk bekerja di rumah. Melakukan pekerjaan yang biasanya dilakukan di kantor menjadi di rumah, merupakan tantangan baru bagi pekerja. Tidak terkecuali bagi Ibu bekerja, tantangan yang dihadapi tidak hanya dari sisi pekerjaan kantor, tapi juga pekerjaan yang ada di rumah.

Untuk saya, bisa bekerja dari rumah merupakan suatu hadiah tersendiri yang dapat disyukuri. Pergi pagi tanpa sempat memandikan bocah dan menungguinya sarapan, lalu pulang sampai rumah setelah maghrib, tidak perlu saya lakukan setiap hari saat ini. 

Pandemik membuat saya hanya perlu ke kantor di saat ada urgensi pekerjaan yang mengharuskan pengurusan dokumen fisik atau sesuai jadwal yang telah ditentukan. Dengan begitu kebersamaan dengan bocah menjadi lebih lama daripada aktivitas sehari-hari pada masa normal. Awalnya dapat dilalui dengan baik karena masih berpikir ini sementara. Jadi, masih semangat menangani anak, pekerjaan rumah dan pekerjaan kantor sekaligus. 

Semakin lama, semangat pun mulai luntur. Ibu bekerja yang terbiasa melakukan pekerjaan di luar rumah sepanjang hari dan fokus pada pekerjaannya saja, mulai merasa kewalahan. Pada saat yang bersamaan emosi harus diatur antara menghadapi anak dan menghadapi pekerjaan dengan tekanan yang semakin besar.

Hadiah yang begitu istimewa ini, membawa pula hal baru yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Ya, Ibu bekerja dari rumah perlu menata jadwal yang telah berjalan selama ini. 

Ada beberapa tips yang mungkin bisa kita lakukan untuk menerima hadiah besar ini, yaitu:

1. Mengakui bahwa kita bukan superwoman

Sama seperti filosofi Ibu bekerja di luar rumah yang sering meninggalkan anak di rumah. Penerimaan terhadap diri sendiri bahwa kita bukan Superwoman adalah hal yang penting dilakukan. Tidak perlu menjadi sempurna untuk menangani 2 (dua) peran sekaligus, tapi cukup berusaha menjadi versi terbaik kita.

2. Atur strategi

Strategi menghadapi kebiasaan baru ini perlu kita susun, agar pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah dapat dipenuhi. Misalkan, mengatur jadwal pagi, siang dan sore dan segala kemungkinan yang terjadi. Ada baiknya dicatat agar tidak lupa.

3. Berdiskusi dengan anak dan orang di rumah

Melakukan diskusi dengan anak merupakan salah satu hal yang tidak boleh dilewatkan. Bagi anak yang sudah bisa diajak berbicara, perlu diberikan pengertian bahwa Ibunya tidak sedang libur, hanya pindah tempat bekerja. 

Sementara, berdiskusi dengan orang di rumah perlu dilakukan untuk memberikan gambaran pada mereka apa yang kita lakukan dan apa yang harus mereka lakukan. Karena bekerja dari rumah tidak sama dengan libur di rumah. 

Jadi, anak dan orang-orang di rumah, khususnya yang membantu menjaga anak, perlu mengetahui bahwa ibu bekerja di rumah berarti bekerja dengan waktu normal seperti di kantor. Hanya saja lokasinya di rumah.

4. Terapkan pola aktivitas mirip di kantor

Penerapan pola aktivitas keseharian seperti di kantor dapat membantu kita beradaptasi dengan keseharian di rumah. Misalkan, pagi sarapan, melakukan persiapan bekerja, istirahat siang, break di sela-sela waktu bekerja dan usahakan bekerja sesuai jam kantor. 

Break tersebut dapat menjadi waktu istirahat dari penatnya pekerjaan kantor sebagaimana yang kita lakukan di kantor. Adapun bekerja sesuai jam kantor dapat membantu kita memiliki pembagian waktu kehidupan kantor. Apabila kita perlu lembur, ada baiknya komunikasikan lagi dengan anak dan yang membantu menjaga anak.

5. Istirahat yang cukup

Istirahat tidak hanya fisik tapi juga ketenangan jiwa dari hiruk pikuk pekerjaan kantor dan rumah. Ketika akan istirahat, usahakan tinggalkan pikiran kantor dan fokus pada kehidupan pribadi. Hal ini untuk memisahkan fokus pikiran kita bahwa waktu di rumah juga bukan hanya untuk pekerjaan.

Bekerja di rumah dan dekat dengan anak mungkin menjadi salah satu hadiah terbaik yang bisa Ibu bekerja dapatkan. Penerapan strategi pelaksanaan pekerjaan rumah dan kantor, dapat menjadi salah satu cara untuk membantu Ibu bekerja di rumah menyelesaikan 2 (dua) pekerjaannya. Walau tidak mudah, tapi kita bisa sama-sama berusaha. Semoga berjalan sesuai rencana ya, Ibu. Semangat dan tetap sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun