Kukira waktu abadi
Tak kuperhatikan hidupmu berjalan sendiri
Duniaku yang baru mengalir tanpa peduli
Berjalan deras tanpa terhenti
.
Kukira akan selalu  ada yang menungguku
Setia seperti biasa waktu berlalu
Menangkap kisahkuÂ
Mendorong ke depan untuk  kembali berlari tanpa ragu
.
Hari itu aku tunggu kau di depan pintu
Bertemu dalam kala yang berlalu
Terngiang kata maafmu padaku
Terdiam aku mencoba siap dihadapanmu
.
Merindumu adalah hobi baruku
Tak kulewatkan hari tanpamu di pikiranku
Kehilanganmu seperti kegagalan dalam hidupku
Tak ada lagi penyangga hati penuh cinta sejak hembusan pertama nafasku
*untukmu, pria yang mengumandangkan adzan ketika aku sampai di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H