Dulu aku bertanya kepada angin yang bertiup,
kenapa dia bernama angin.
Dia menjawab bahawa dia tidak pernah punya nama,
hanya saja orang-orang menyebutnya seperti itu.
Lalu, angin membawa pertanyaanku terbang bersamanya,
menyampaikannya kepada siapapun yang ditemui.
Dan ketika awan berarak mulai menguning,
dengan kebijakannya angin berkata,
"nak, walau bagaimana pun,, yang terpenting kamu tahu hakikatku dan benda lain di muka bumi. Maka ada dan tiadanya nama, itu sama saja."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H