Mohon tunggu...
arif tripada
arif tripada Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Cuma Sebatas Mimpi?

14 Juli 2016   10:13 Diperbarui: 14 Juli 2016   10:24 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Disahut oleh si Jambang; “pasti, di bantu oleh Amien Rais, Megawati dan Poros Tengah bahkan Langitan, ya nggak, ya nggak .. ”   

Mendengar jawaban tersebut, Brengospun menggeleng, kalem.   Namun yang lain menimpali ; “Anu.. anu, Karena saat itu baik Amien Rais, Megawati mengalah” ujar Si Pesek gak mau kalah.   

Dengan jawaban inipun Brengos malah melotot; “Buuukannn” Tolak Brengos, keras dan tegas.

“Aku tahu, pasti karena Gus Dur sangat berambisi” Teriak Si Juling sok tahu.   

Brengospun menghela nafas ; “Wahh kalian semua payah gak becus nganalisa gesture dan perilaku politik seseorang” ujar Brengos berlagak kayak pakar kaliber Nasional yang sering nerocos di layar TV dan sedetik kemudian ; “lha nurutmu gimana Ngos???” Desak semua yg ada di warung.   Brengospun berdiri dan angkat bicara lagi :

“Dengar, ya kalian semua dengar. Itu terjadi karena hal sepele banget, yakuwi masalah beda nyata antara orang yg APA ADANYA dalam BERBICARA, BERSIKAP dengan orang yang ADA APANYA dalam tiap ucapan & tindakan”.  

Suasana di warungpun tambah memanas dengan ulasan Brengos gak mudah dicerna. Penjelasan Brengos menuai protes ; “Huhhh jawaban apa itu Ngos-Ngos ?”   Yang lain ikut menamabahi : “Ngawuuurrr”.   “Ya Brengos ngawurr” dan  “bla.. bla.. bla”

Namun dengan sangat tenang Brengos melanjutkan :

“makanya dengar dulu sampe tuntas, oke, hmm, begini, .. waktu terjadi dialog seriusnya MIMPI POLITIK  yang terjadi antara : Gus Dur, Amien Rais dan Megawati [Sebenarnya mereka bertiga sama-sama ingin menjadi Presiden, hanya saja cara dan gaya mereka berbeda-beda dalam memper tontonkan jatidirinya] .. nah suatu ketika mereka bertiga asyik berembug, tiba-tiba ada seorang wartawan memergokinya sehingga usil menggoda mereka bertiga dan menggodanya dengan pertanyaan “nakal” begini ; 

“wah para calon presiden lagi bikin resolusi ni yee” ledek si wartawan mengawali dialog, lalu dilanjutkan :  “siapa ya diantara anda bertiga yang berpeluang paling besar jadi RI Satoe ?” pancing wartawan.    

Menerima pertanyaan centil wartawan, mereka bertiga sepakat untuk tidak komentar, alias tutup mulut, titik.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun