[caption id="attachment_7352" align="alignleft" width="315" caption="Salah satu spanduk sosialisasi Bank Muamalat UGM"]
Meskipun dinilai kurang sosialisasi, beberapa mahasiswa-mahasiswi melihat positif keberadaan Bank Syariah di komplek kampus UGM. Sebagaimana diungkapkan oleh beberapa nara sumber berikut ini:
“Saya pribadi melihat keberadaan bank muamalat di Masjid Kampus UGM sangat membantu civitas akademika UGM yg merupakan nasabah bank tsb untuk bertransaksi. Saya pun yakin secara umum civitas akademika ugm menyadari besarnya manfaat dari keberadaan bank muamalat di Masjid Kampus” (Nurwita, Geografi UGM 2006).
“Mempermudah akses untuk civitas akademika UGM. Sempat pada bingung waktu ndak buka, karena agak sulit nyari kantor cabang lain di Yogya bagi anak luar Yogya” (Nana, Program Profesi UGM).
“Lumayan bagus, karena strategis tempatnya. Lagipula kantor cabang lain terlalu jauh jaraknya, di daerah Wirobrajan (Zulfi, Ilmu Komunikasi UGM 2006).
“Beberapa civitas akademika UGM cukup berapreasi, karena diantara mereka ada yang menggunakan” (Dinda, 2007).
[caption id="attachment_7353" align="alignright" width="315" caption="Bank Muamalat UGM tampak dari luar"]
Melihat antrian mulai panjang di kursi pengunjung, akupun mengucapkan terima kasih dan meminta izin untuk memotret suasana transaksi yang sedang berlangsung. Tiba-tiba seorang pegawai yang tampaknya lebih senior langsung mengurungkan niatku.
“Maaf Pak, kalau untuk pemotretan harus ada izinnya dulu.”
Karena tidak punya kartu pers dan berstatus sebagai blogger biasa, akhirnya penulis hanya dapat memotret Bank Muamalat UGM dari luar...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H