Mohon tunggu...
Greismefing
Greismefing Mohon Tunggu... Penulis - Menjadi Investor

Jangan takut menulis apapun selagi hatimu senang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Koreksi Diri Setelah Gagal PNS

12 Desember 2021   19:51 Diperbarui: 12 Desember 2021   19:52 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku termenung menatap langit malam  saat kami berhenti di rest area jalan tol. Ya kami sedang dalam perjalanan pulang setelah mengikuti ujian PNS. Aku termenung karena harapan ku agar tahun ini lulus CPNS sirna, aku kembali gagal untuk yang ke empat kalinya. Kegagalan ku mengikuti seleksi CPNS bukan yang pertama kalinya, aku sudah empat kali mendaftarkan diri berharap menjadi abdi negara. Kami pulang dengan tidak membawa apa yang kami inginkan ditambah dengan rasa lelah perjalanan pulang dan pergi. 

Awal tahun aku sudah mempersiapkan diri untuk mendaftar setelah ada berita bahwa ditahun 2021 akan dibuka kembali pendaftaran CPNS. Aku mempersiapkan segala document yang dibutuhkan, aku segera mempelajari materi apa saja yang harus aku kuasai. Aku belajar dengan sangat. Tahun sebelumnya aku gagal karena aku tidak mempelajari apapun, aku hanya membeli buku soal CPNS terbaru dan mempelajarinya dengan sekedar saja.

Kuota internet ku habis sebelum waktunya, Aku membeli paket internet untuk masa pemakaian satu bulan dan hanya bertahan satu atau dua minggu. Aku gunakan kuotaku untuk menonton vidio di Youtube tentang materi soal-soal yang akan diujikan diujian SKD nanti. Aku mencari buku-buku lama sekolah pada saat SD, SMP sampai SMA agar aku bisa mempelajari semuanya dari awal. Kamarku penuh dengang buku usang, Aku memang tidak bisa membeli paket bimbel online untuk CPNS maka kulakukan apa yang aku bisa untuk menambah wawasan. 

Aku terus meluangkan waktuku untuk belajar, diawal aku belajar 30 menit karena aku belum terbiasa melakukan kegiatan belajar setelah lulus kuliah. Lama kelamaan aku bisa belajar 2 atau 3 jam. Aku ingin sekali bahwa tahun ini bisa lulus CPNS. Sebelum pengunguman dibukanya pendaftaran CPNS aku sudah belajar, aku tahu peminat CPNS akan selalu banyak. Satu jabatan PNS akan diperebutkan oleh ratusan bahkan ribuan para pendaftar, maka aku berfikir aku harus belajar extra keras.

Setelah pengunguman bahwa aku lolos tahap administrasi, aku makin giat belajar. Aku ingin mendapatkan nilai SKD setinggi mungkin, untuk mendapatkannya ya aku harus belajar hanya itu satu-satunya jalan. Jadwal Ujian SKD telah diumumkan, aku harus pergi ke Bandung untuk ujian, aku membawa keluarga ku, mereka ingin menemaniku saat menghadapi ujian nanti.

Ketika aku berada di depan gedung BKN Bandung aku gemetar, mampukah aku lolos untuk tahap ini. Ini adalah ujian ku yang ke empat, sebelumnya aku tak pernah lulus Passing Grade. "Tenang saja, kerjakan dengan tenang. Kamu pasti bisa" terdengar suara lembut dari ibuku yang berkata kepadaku, seolah dia tahu apa yang aku katakan dalam diriku, dia melihat tatapan kosong kekhwatiran dalam menghadapi ujianku. Aku masuk semua barang kutinggalkan di loker penitipan barang, kami memang tak boleh membawa apapun untuk memasuki ruang ujian. Sebelum ku simpan tas ransel hitam hadiah pada saat membeli laptop, aku mengambil hp ku berusaha mengirim chat ke papah "pah aku mau masuk ruang ujian, doain terus ya" itu isi chatku yang ku kirim ke papah dan aku menunggu balasanyanya "ya. tetap tenang ada Tuhan yang bersamamu" aku serasa mendapat kekuatan baru bahwa Aku tidak sendiri.

Peserta ujian harus menunggu, ada sekitar satu jam kami duduk di bawah tenda putih. Sepanjang menunggu aku berdiam diri berdoa terus menerus, berkata-kata kepada diriku menyakinkan bahwa aku bisa menjawab soal-soal nanti. Kami masuk ruang ujian, didepan kami ada layar monitor, ketika kami login dengan pin sesi dan nomer peserta maka akan muncul soal-soal yang harus kami jawab. Sejenak aku berdoa, "Tuhan Yesus, tolong aku, jangan tinggalkan aku" lalu dengan berani aku mengerjakan soal demi soal. Kujawab semua yang aku mampu, soal yang aku tak mengerti aku jawab dengan memilih jawaban yang aku anggap benar dan menuliskan nomer soal yang kujawab dengan ragu, berharap ketika ada waktu aku bisa mengkoreksinya. Kami memang tidak memiliki banyak waktu untuk berfikir lama, 110 soal harus dijawab dengan waktu 100 menit, satu soal harus dijawab dengan waktu kurang dari 1 satu menit. Aku kehabisan waktu mengerjakan soal TKP, aku membacanya hampir 3 kali hal ini sebaiknya tidak boleh dilakukan. Saat mengerjakan soal TIU aku tidak banyak memiliki waktu, tersisa 15 menit untuk mengerjakan soal TIU yang berjumlah 30 soal. Sedikitnya waktu yang tersisa, ada 5 atau 7 soal yang aku jawab dengan asal memilih, kupikir dari pada kosng jawabanya lebih baik aku asal menjawab siapa tahu jawaban yang aku pilih adalah benar, kan lumayan mendapat nilai tambahan.

Jujur, setelah semuanya selesai kujawab dan tak ada waktu tersisa untuk mengoreksi jawaban, aku ragu nilaiku akan melebihi PG. Setelah aku klik tombol selesai ujian barulah skor hasil ujian ku keluar diluar dugaanku nilai yang diperoleh sebesar 410 poin, cukup besar dan aku tersenyum mendapatkan nilai yang cukup besar, aku baru bisa menatap sekelilingku karna aku tak ada waktu untuk menatap sekeliling selama ujian. Aku keluar merasa bahagia, dalam hatiku ini mustahil terjadi, aku percaya ini semua berkat pertolongan Tuhan.

 Kakaku yang ikut bersama ku mengantar langsung menjemput depan gerbang keluar peserta "kerja bagus" katanya dia senang nilaiku tinggi, ternyata selama ujian mereka memantau live streaming score SKD di chanel Youtube BKN, mereka terus berdoa didalam mobil selama ku ada di dalam ruang ujian, aku pikir mereka akan memanfaatkan waktu untuk tidur di mobil setalah perjalan semalaman untuk tiba di Bandung. Mereka merasa bahagia sekali, meskipun ini bukan akhir perjuangan. Masih ada ujian yang harus saya ikuti yaitu Seleksi kemampuan Bidang atau SKB.

 

Setelah ujian SKD, aku masih terus belajar. Tekad ku makin kuat agar lulus CPNS, aku pelajari setiap kisi-kisi untuk jabatan yang aku lamar. Berkali-kali aku baca ulang setiap undang-ungan atau peraturan pemerintah yang sesuai dengan jabatanku. Pagi, Siang bahkan malam yang ku pegang hanya laptop dan HP yang telah kuisi dengan UU dan PP yang ku unduh untuk ku baca dimanapun berada.

Saking giatnya belajar, seminggu sebelum ujian SKB badanku lemah karena kelelahan. Dengan cepat aku minum obat agar sakitnku tak bertambah parah, karena tak ada alasan untuk penjadwalan ulang ujian SKB kecuali bagi mereka yang terjangkit Covid-19. Aku kembali diantar kelurgaku dengan mobil merah yang kami miliki. Aku tiba lebih awal di lokasi ujian, karena kami takut terjebak macet di jalanan Bandung yang seper padat. Rasa ragu kembali muncul, mampukah aku mendapat skor tinggi. Aku sudah terlanjur mengetahui bahwa seluruh pesaingku telah melakukan ujian, diantara mereka ada skor yang cukup tinggi yaitu 475 poin, nilai yang nyaris sempurna dari total nilai penuh yaitu 500 poin.

Saat awal aku membaca soal SKB diawal aku merasa mampu menjawab dengan benar soal, seperti biasa aku tulis nomer soal yang aku jawab dengan yakin bahwa akan benar jawabannya dan mana soal yang kujawab dengan ragu agar nanti ketika ada waktu aku bisa berfikir mengganti jawabannya dengan jawaban yang aku anggap benar. Aku sudah menghitung aku harus menjawab 80 soal benar dari 100 soal untuk mengungguli score lawanku. Untuk SKB ini banyak waktu yang tersisa untuk mengkoreksi jawaban yang salah sekitar 30 menit aku gunakan untuk mengganti jawaban yang salah. Setelah aku yakin semuanya jawaban benar aku klik tobol selesai ujian. Ketika keluar nilaiku, aku sedih nilai ku tak sesuai harapan. Aku mendapatkan 350 poin sedangkan yang ditargetkan adalah sebesar 400 poin. Aku terdiam beberapa menit di depan monitor menyadari bahwa aku gagal lulus CPNS ditahun ini. Aku ingin menangis keras saat mengambil tas ku yang dititipkan diloker.

Aku berjalan keluar menuju parkiran mobil menghampiri tempat parkir mobil kami, ketika melihat wajah kedua orang tuaku aku menangis dalam hati, mereka terlihat begitu kecewa sambil menyimpan perasaan mereka yang mencoba menguatkanku, aku hanya mampu berkata "maaf ya pah,mah". Aku harus menerima bahwa aku gagal, meski aku telah belajar dengan giat tapi mungkin lawanku lebih giat lagi belajarnya. "sudah jangan putus asa, kamu sudah berusaha, tahundepan bisa ikut lagi" kata papah yang menguatkanku yang sesekali meneteskan air mata di dalam mobil.

Hari demi hari terlewati, aku kembali berdamai dengan diriku yang telah  mengalami banyak kegagalan. Oke semuanya akan baik-baik saja, aku terus berkata pada diriku agar mentalku tetap sehat, tapi aku juga sering menyalahkan diriku kenapa aku tidak maksimal belajarnya. Tahun depan jika ada lowongan aku berjanji akan lebih maksimal lagi mempersiapkan diriku. Seharusnya aku sadar untuk berada ditahap ini sudah sangat luar biasa, sebelumya aku tak mampu berada ditahap ini hanya saja hasilnya belum sesuai harapan, setidaknya aku sudah punya gambaran apa yang harus aku perbaiki kedepannya.

Aku banyak pelajaran dari gagalnya lulus dari CPNS, ternyata selama masa seleksi ada manfaat yang aku terima seperti aku terbiasa untuk memanfaatkan waktu untuk belajar dan akan aku lanjutkan kebiasaan ini meskipun aku gagal lulus ujian, aku akan terus memempelajari hal baru yang akan menambah wawasanku. Hal positif yang lain  aku terima selama mengikuti seleksi CPNS ini ternyata banyak teman baru dari berbagai daerah, kami masih terus berkomunikasi meskipun kami telah selasai proses seleksinya.

Merasa terpuruk karna gagal memang wajar, tapi jangan kita habiskan waktu kita untuk menyalahkan diri sendiri. Masih banyak yang harus diperjuangkan dan suatu saat nanti percayalah kita akan menemukan titik yang kita cari. Untuk menemukannya kita harus memaafkan diri sendiri, karena kita harus berkerja sama dengan diri sendiri agar keinginan kita bisa tercapai.

Tulisan ini aku buat untuk menguatkan diriku sendiri, jika teman-teman yang sedang merasakan kegagalan dibidang apapun dan merasa dikuatkan dengan tulisan ini, aku sangat senang bisa menguatkan teman-teman semuanya. Semoga kita semua mempunyai kekuatan menemukan apa yang kita cari, dan disuatu saat kita tersenyum dengan segala keberhasilan yang kita raih dan melupakan semua kegagalan yang kita alami. Itu semua akan terwujud jika kita tetap setia dan berhenti putus asa. SEMANGAT !!!!!

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun