Mohon tunggu...
Greismefing
Greismefing Mohon Tunggu... Penulis - Menjadi Investor

Jangan takut menulis apapun selagi hatimu senang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Koreksi Diri Setelah Gagal PNS

12 Desember 2021   19:51 Diperbarui: 12 Desember 2021   19:52 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saking giatnya belajar, seminggu sebelum ujian SKB badanku lemah karena kelelahan. Dengan cepat aku minum obat agar sakitnku tak bertambah parah, karena tak ada alasan untuk penjadwalan ulang ujian SKB kecuali bagi mereka yang terjangkit Covid-19. Aku kembali diantar kelurgaku dengan mobil merah yang kami miliki. Aku tiba lebih awal di lokasi ujian, karena kami takut terjebak macet di jalanan Bandung yang seper padat. Rasa ragu kembali muncul, mampukah aku mendapat skor tinggi. Aku sudah terlanjur mengetahui bahwa seluruh pesaingku telah melakukan ujian, diantara mereka ada skor yang cukup tinggi yaitu 475 poin, nilai yang nyaris sempurna dari total nilai penuh yaitu 500 poin.

Saat awal aku membaca soal SKB diawal aku merasa mampu menjawab dengan benar soal, seperti biasa aku tulis nomer soal yang aku jawab dengan yakin bahwa akan benar jawabannya dan mana soal yang kujawab dengan ragu agar nanti ketika ada waktu aku bisa berfikir mengganti jawabannya dengan jawaban yang aku anggap benar. Aku sudah menghitung aku harus menjawab 80 soal benar dari 100 soal untuk mengungguli score lawanku. Untuk SKB ini banyak waktu yang tersisa untuk mengkoreksi jawaban yang salah sekitar 30 menit aku gunakan untuk mengganti jawaban yang salah. Setelah aku yakin semuanya jawaban benar aku klik tobol selesai ujian. Ketika keluar nilaiku, aku sedih nilai ku tak sesuai harapan. Aku mendapatkan 350 poin sedangkan yang ditargetkan adalah sebesar 400 poin. Aku terdiam beberapa menit di depan monitor menyadari bahwa aku gagal lulus CPNS ditahun ini. Aku ingin menangis keras saat mengambil tas ku yang dititipkan diloker.

Aku berjalan keluar menuju parkiran mobil menghampiri tempat parkir mobil kami, ketika melihat wajah kedua orang tuaku aku menangis dalam hati, mereka terlihat begitu kecewa sambil menyimpan perasaan mereka yang mencoba menguatkanku, aku hanya mampu berkata "maaf ya pah,mah". Aku harus menerima bahwa aku gagal, meski aku telah belajar dengan giat tapi mungkin lawanku lebih giat lagi belajarnya. "sudah jangan putus asa, kamu sudah berusaha, tahundepan bisa ikut lagi" kata papah yang menguatkanku yang sesekali meneteskan air mata di dalam mobil.

Hari demi hari terlewati, aku kembali berdamai dengan diriku yang telah  mengalami banyak kegagalan. Oke semuanya akan baik-baik saja, aku terus berkata pada diriku agar mentalku tetap sehat, tapi aku juga sering menyalahkan diriku kenapa aku tidak maksimal belajarnya. Tahun depan jika ada lowongan aku berjanji akan lebih maksimal lagi mempersiapkan diriku. Seharusnya aku sadar untuk berada ditahap ini sudah sangat luar biasa, sebelumya aku tak mampu berada ditahap ini hanya saja hasilnya belum sesuai harapan, setidaknya aku sudah punya gambaran apa yang harus aku perbaiki kedepannya.

Aku banyak pelajaran dari gagalnya lulus dari CPNS, ternyata selama masa seleksi ada manfaat yang aku terima seperti aku terbiasa untuk memanfaatkan waktu untuk belajar dan akan aku lanjutkan kebiasaan ini meskipun aku gagal lulus ujian, aku akan terus memempelajari hal baru yang akan menambah wawasanku. Hal positif yang lain  aku terima selama mengikuti seleksi CPNS ini ternyata banyak teman baru dari berbagai daerah, kami masih terus berkomunikasi meskipun kami telah selasai proses seleksinya.

Merasa terpuruk karna gagal memang wajar, tapi jangan kita habiskan waktu kita untuk menyalahkan diri sendiri. Masih banyak yang harus diperjuangkan dan suatu saat nanti percayalah kita akan menemukan titik yang kita cari. Untuk menemukannya kita harus memaafkan diri sendiri, karena kita harus berkerja sama dengan diri sendiri agar keinginan kita bisa tercapai.

Tulisan ini aku buat untuk menguatkan diriku sendiri, jika teman-teman yang sedang merasakan kegagalan dibidang apapun dan merasa dikuatkan dengan tulisan ini, aku sangat senang bisa menguatkan teman-teman semuanya. Semoga kita semua mempunyai kekuatan menemukan apa yang kita cari, dan disuatu saat kita tersenyum dengan segala keberhasilan yang kita raih dan melupakan semua kegagalan yang kita alami. Itu semua akan terwujud jika kita tetap setia dan berhenti putus asa. SEMANGAT !!!!!

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun