Patrick Kluivert telah tiba di Jakarta pada Sabtu (11/1/2025) WIB, dan menandai babak baru perjalanan Timnas Indonesia, The Next Chapter. Kini ada waktu dua bulan lebih baginya untuk mempersiapkan Timnas Indonesia menyongsong laga debut melawan Australia di Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Tak hanya sendirian, Kluivert juga langsung membawa serta dua asistennya di kedatangan kemarin, Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Nama terakhir yang memang mempunyai darah Indonesia, menyapa dengan hangat kerumunan wartawan dan publik yang menyambut mereka.
"Hallo selamat malam,....terima kasih."
Di hari yang sama, mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) juga sudah memberikan ucapan terimakasih dan perpisahan melalui Instagram pribadinya. Ucapan secara lengkap diberikan kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir, staf pelatih, pemain, dan seluruh pendukung Indonesia.
"Salam hangat, saya Shin Tae Yong. Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Eric Tohir, presiden asosiasi, yang telah memberikan dukungan besar kepada tim perwakilan Indonesia kami dalam posisi ini,"
"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pelatih kami. Ada banyak situasi yang sulit dan berat, tetapi saya tahu Anda selalu mengumpulkan kemauan dan kekuatan dan berlari bersama para pemain untuk mencapai hasil yang baik."
"Ucapan terima kasih dan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada para pemain tim perwakilan. Kita harus lolos ke Piala Dunia 2026. Harapan saya adalah agar pemain kami bisa tampil di panggung Piala Dunia,"Â
"Terakhir, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mencintai dan mendukung saya. Saya akan selalu mengingat kehangatan hati dan dukungan yang Anda kirimkan kepada saya."
Kini sudah "clear" bahwasanya peralihan tampuk kepelatihan Timnas Indonesia sudah berjalan dengan baik. Kepala tidak boleh menoleh lagi ke belakang dan pendukung harus menyambut sebuah babak baru yang ada di depan mata.
Menganalisis situasi ke depan, berikut adalah dua hal teknis yang mungkin akan terjadi dalam awal kepelatihan Patrick Kluivert:
Timnas Indonesia yang Semakin Belanda
Bukan bermaksud membuat komparasi secara negatif, namun datangnya Patrick Kluivert bersama Alex Pastoor dan Denny Landzaat sendiri semakin menambahkan darah Belanda dalam Timnas Indonesia. Pilihan pemain berikutnya, jika tidak diganggu cedera, mungkin bakal mempertebal argumen ini.
Dalam tim terakhir Coach STY saat mengalahkan Arab Saudi, sudah ada sepuluh pemain di atas lapangan yang merupakan keturunan Belanda. Mereka adalah Maarten Paes, Jay Idzes, Justin Hubner, Calvin Verdonk, Thom Haye, Ivar Jenner, Ragnar Ortamangoen, dan Rafael Struick yang menjadi starter, serta Nathan Tjoe-A-On dan Shayne Pattynama yang turun dari bangku cadangan.
Jumlah ini bisa ditambahkan Eliano Reijnders yang hanya duduk di bench, serta Kevin Diks dan Mees Hilgers yang tidak dipanggil karena cedera. Mereka semua secara konstan sudah menjadi pilihan terbaik Timnas Indonesia di bawah Coach STY.
Lalu kini dengan masuknya Patrick Kluivert, membuka ruang bagi dua pemain Liga 1 yang penampilannya sedang moncer bersama klub masing-masing. Kendati sudah berumur, Stefano Lillipaly (35 tahun) dan Marc Klok (31 tahun) bisa membantu kelancaran komunikasi dan strategi baru Kluivert di dalam tim.
Hal ini bisa sekadar menjadi opsi, karena dalam ber-Bahasa Inggris, Kluivert tentu sudah fasih dan bisa secara langsung mengutarakan idenya kepada tim tanpa harus melalui perantara.
Dua nama lagi digadang bakal segera merampungkan proses naturalisasi, yakni Jairo Riedewald dan Ole Romeny. Dengan bergabungnya mereka ke dalam skuad Timnas Indonesia, tak dapat disangkal bahwa semakin menambah darah Belanda ke dalam tubuh Timnas Garuda.
Di tengah hingar-bingar ini, mantan pemain Persib Bandung Sergio van Dijk mengirimkan pesan kepada PSSI agar "Belanda-nisasi" ini tidak kebablasan. Perkembangan pemain muda di tingkat klub dan akademi harus berjalan seimbang dengan perkembangan positif Timnas Indonesia.Â
"Saya berharap PSSI sekarang fokus, tapi semoga mereka juga melihat akademi di Indonesia. Timnas senior naik, tapi juga akademi dan anak-anak masa depan sepakbola Indonesia juga ikut naik. Karena akhirnya saya yakin harus ada kombinasi dari lokal dan naturalisasi agar Indonesia masih memiliki koneksi di lapangan. Keseimbangan itu penting. Naturalisasi boleh, tapi jangan lupa dengan anak-anak yang masih muda, yang menjadi masa depan sepakbola Indonesia karena mereka juga punya mimpi membawa Indonesia bermain di Piala Dunia. Jangan lupakan mereka," ujarnya dikutip dari goal.com.
Perkiraan Formasi dan Taktik Patrick Kluivert
Masih dari sumber wawancara dengan van Dijk, dijelaskannya bahwa Patrick Kluivert sempat menjadi asisten pelatih Ange Postecoglou di klub Australia Brisbane Roar. Hal ini sedikit banyak mempengaruhi haluan formasi dan taktik dari Kluivert, karena Postecoglou dikenal dengan formasi 4-3-3 menyerang yang sangat kuat bersama Tottenham Hotspur.
Patrick Kluivert yang berusia 48 tahun ini lalu menjadi manajer tim di FC Twente pada Juli 2011 dan total menjalankan 46 laga. Ia sempat "nyambi" dalam durasi tersebut menjadi asisten Louis van Gaal di Timnas Belanda, dengan formasi yang identik, 4-3-3.
Karier kepelatihan panjang Kluivert selanjutnya adalah ketika menukangi klub Turki Adana Demirspor yang dimulai Juli 2023 dengan total 20 pertandingan. Memiliki target-man dalam sosok Cherif Ndiaye, ia sedikit merubah pakemnya menjadi 4-2-3-1 untuk memobilisasi striker bertinggi 1.90 meter tersebut.
Berdasarkan track-record di atas, Patrick Kluivert sepertinya akan membawa Timnas Indonesia kembali ke formasi empat bek. Untuk pilihan di lini depan yang masih belum memiliki sosok target-man, bisa membuatnya memilih strategi 4-3-3.
Pendekatan menyerang bisa diterapkannya, mengembalikan suguhan yang dahulu sempat disajikan pelatih Luis Milla. Kedisiplinan dan ketahanan fisik ala Coach STY juga diharapkan masih bisa ditunjukkan oleh Marselino Ferdinan dkk.
Kesuksesan Arne Slot bersama Liverpool di musim ini, bisa menjadi kiblat bagi Kluivert untuk memanfaatkan komposisi skuad Indonesia. Serangan dari sisi sayap yang tidak terlalu lama, harus bermuara dengan tusukan bola yang masif ke dalam kotak penalti.Â
Di lini belakang, Maarten Paes bakal tetap menjadi andalan dengan kemampuan shot-stopping yang dominan. Sedikit konservatif, mungkin ia tidak akan dipaksakan menjadi pengumpan pendek karena beberapa kali kerap menjadi masalah di era Coach STY.
Empat bek di belakang dimainkan bergantian oleh beberapa pemain, namun bisa menjadi pilihan utamanya adalah Kevin Diks, Mees Hilgers, Jay Idzes, dan Calvin Verdonk.
Tiga pemain di lini tengah masih menjadi perebutan banyak pemain, namun peluang besar tersedia pada Ivar Jenner, Thom Haye, dan Marselino Ferdinan. Nama terakhir diharapkan mampu tampil konsisten bersama Oxford United usai ia menadapatkan kesempatan debut di laga Piala FA, Sabtu (11/1/2025).
Untuk pilihan trio penyerang, Rafael Struick serta Ragnar Oratmangoen berada dalam pole-position. Sambil menunggu proses naturalisasi Ole Romeny, satu tempat lagi masih bisa menjadi perebutan antara Yakob Sayuri, Witan Sulaeman, atau pemain Dewa United yang dikabarkan menjadi incaran klub Iran, Egy Maulana Vikri.
Penting bagi para pemain ini untuk bisa segera nyetel dengan taktik Patrick Kluivert. Sebab, perjalanan ke depan bukan dimulai dari pemanasan lagi, namun langsung berlaga di tengah perjalanan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Babak baru Timnas Indonesia sudah dimulai, success!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H