Namun hingga akhir Desember 2024 mendekati dibukanya jendela transfer musim dingin, ternyata Barcelona gagal memenuhi janjinya finansialnya. Tidak ada pemain yang dijual ataupun uang masuk sebelum deadline, akhirnya mereka mencoba melakukan banding pada RFEF untuk memperpanjang lagi pendaftaran kedua pemain tersebut.
Kali ini RFEF dua kali menolak permohonan tersebut, dan pada 1 Januari 2025 Dani Olmo serta Pau Victor resmi "out" dari list skuad Barcelona di mata RFEF dan La Liga.
Menjadi rumit, karena ada satu klausul lagi dalam peraturan Federasi yang melarang satu pemain didaftarkan dua kali oleh satu klub yang sama di satu musim berjalan. Jadilah ada dua aturan yang harus digugat Barcelona, dan mereka memilih menggunakan Dewan Olahraga Spanyol.
Langkah ini hanya menjadi wajar dari sisi timing, sebab jika dilakukan di CAS akan membutuhkan waktu lama seperti kasus Maarten Paes yang lalu.Â
Dewan Olahraga Spanyol-pun memberikan lampu hijau pada Barcelona untuk memainkan "sementara" Olmo dan Victor di Supercopa de Espana, beberapa jam sebelum laga semifinal melawan Athletic Bilbao.
Tanggapan Klub La Liga Terhadap Putusan Pemerintah Spanyol
Tentu putusan dari pemerintah Spanyol ini menjadi polemik yang menghasilkan pro dan kontra. Banyak klub La Liga yang secara lantang menentang putusan ini.
"Atletico de Madrid ingin menunjukkan keprihatinannya yang mendalam terhadap situasi yang terjadi di sepak bola Spanyol setelah resolusi yang diadopsi Rabu ini oleh Dewan Olahraga Nasional. Kami yakin bahwa keputusan ini membahayakan sistem saat ini dan mempertanyakan aturan mainnya. Hal ini membuka peluang untuk melanggar aturan dan membuat kesalahan serius di masa lalu. Tanpa aturan yang jelas dan setara untuk semua, tidak mungkin ada persaingan yang adil." tulis pernyataan Atletico Madrid dikutip dari Reuters.
Presiden klub Athletic Bilbao, yang timnya dikalahkan Blaugrana di semifinal kemarin, juga ikut berkomentar tentang hal ini sebagai bentuk pernyataan klub.
"Ini adalah tindakan sementara yang diambil oleh badan politik," kata Uriarte dikutip dari ESPN.com via tribunnews.com.
"Sekarang La Liga dan Federasi [Sepak Bola Spanyol] yang harus membela keputusan yang mereka ambil. ... Kami, klub-klub, diminta untuk berusaha untuk berkembang, membuat kompetisi kami lebih besar di satu sisi, dan di sisi lain berusaha untuk datang ke sini [Arab Saudi], ke negara yang jauh dari para penggemar kami, untuk memainkan pertandingan-pertandingan [Supercopa] ini, tetapi kemudian kami mengalami situasi-situasi jenis ini yang mengerikan," imbuhnya.
Pendapat yang sama juga dikirimkan klub papan bawah Las Palmas, yang melalui media sosialnya menuliskan bahwa putusan ini bisa berbahaya bagi sepak bola Spanyol.